Apr 27, 2008

Kimi juara F1 GP Spanyol 2008


Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Catalunya, GP Spanyol. Kimi Raikkonen menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia. Memulai start dengan mulus, pembalap asal Finlandia itu pun tak terkejar hingga akhir balapan bahkan dari rekan setimnya sekalipun, Felipe Massa, yang terus setia berada di belakangnya hingga akhir race.
Hasil ini sekaligus membuatnya mantap berada di peringkat pertama klasemen pembalap dengan nilai 29.

Sementara itu pembalap milik McLaren Mercedes, Lewis Hamilton, berhasil finis di posisi tiga meskipun start dari posisi yang tak terlalu menguntungkan yakni posisi lima dan membuat peringkatnya naik ke peringkat dua klasemen sementara dengan mengumpulkan poin 20. Rekan setim Hamilton Heikki Kovalainen, gagal finish setelah mengalami kecelakaan pada lap 23 dan membuatnya segera diterbangkan ke rumah sakit. Kondisinya sendiri dikabarkan dalam keadaan baik.

Sementara tempat keempat menjadi milik driver BMW, Robert Kubica, yang diikuti pembalap Red Bull, Mark Webber, yang menghuni posisi lima. Sementara rekan setim Kubica, Nick Heidfeld, tercecer di posisi sembilan dan harus puas tak mendapat satu poin pun kali ini.

Sementara pembalap tuan rumah yang juga juara dunia 2005 dan 2006 Fernando Alonso, terpaksa gagal finis setelah mobilnya mengalami kerusakan. Pun begitu dengan rekannya, Nelson Piquet Jr, sehingga tim Renault pun gagal mendapat poin pada race kali ini.

Hasil Race:

1. Kimi Raikkonen-Ferrari
2. Felipe Massa-Ferrari
3. Lewis Hamilton-McLaren
4. Robert Kubica-BMW
5. Mark Webber-Red Bull
6. Jenson Button-Honda
7. Kazuki Nakajima-Williams
8. Jarno Trulli-Toyota


Share and Bookmark:

Apr 26, 2008

Kualifikasi GP Spanyol: Kimi raih start terdepan

wallpaper f1
Ferrari kembali dominan menjelang gelaran GP Spanyol di sirkuit Catalunya. Di sesi kualifikasi dua pembalap mereka masuk posisi tiga besar dengan Kimi Raikkonen sebagai pemilik pole position. Capaian tersebut didapat Raikkonen di menit terakhir aksinya di sesi kualifikasi. Dibelakang Kimi ditempati Fernando Alonso, yang nyaris menuai pole pertamanya di musim ini.

Dengan catatan waktu satu menit 21,813 detik, Raikkonen pun berhak memulai balapan besok di urutan terdepan. Alonso, yang tampil di kandangnya sendiri, harus puas di tempat kedua. Rekan setim Raikkonen pembalap asalBrasil, Felipe Massa, menempati urutan ketiga walaupun sempat merebut pole sementara di awal-awal sesi kualifikasi ketiga.

Sementara itu tim McLaren-Mercedes belum cukup kencang untuk meladeni tim si kuda jingkrak. Lewis Hamilton dan Heikki Kovalainen bahkan masih kalah dari Robert Kubica dari Tim BMW sauber dan hanya berada di urutan lima dan enam.

Berikut 10 besar hasil kualifikasi GP Spanyol:
1 Kimi Raikkonen Ferrari 1:21.813
2 Fernando Alonso Renault 0:00.855
3 Felipe Massa Ferrari 0:01.009
4 Robert Kubica BMW 0:01.016
5 Lewis Hamilton McLaren 0:01.047
6 Heikki Kovalainen McLaren 0:01.182
7 Mark Webber Red Bull 0:01.380
8 Jarno Trulli Toyota 0:01.480
9 Nick Heidfeld BMW 0:01.493
10 Nelsinho Piquet Jr Renault 0:01.65


Share and Bookmark:

Apr 25, 2008

Hasil Free Practice II GP Spanyol: Raikkonen kembali tercepat

Pada free practice II yang berlangsung kamis siang waktu Spanyol, Kimi Raikkonen kembali jadi yang tercepat. Sebelumnya pada latihan bebas pertama ia juga menjadi yang tercepat. Kejutan terjadi dari tim Renault yang menempatkan kedua pembalapnya Nelson Piquet Jr. dan Fernando Alonso pada poisi 2 dan 3. Piquet yang merupakan pembalap muda asa Brasil itu membukukan waktu satu menit 22,019 detik. Adapun Alonso berada di belakangnya dengan waktu 1:22.032.

Kimi Raikkonen sendiri catatan waktunya di free practice II masih di bawah capaiannya di sesi latihan bebas sebelumnya, yakni 1:21.935. Sementara rekan setim Raikkonen, Felipe Massa mundur tiga strip di urutan kelima. Ia berada di belakang pembalap Williams asal Jepang, Kazuki Nakajima.

Kejutan lain dibuat tim gurem yang juga tim debutan, Force India. Tim bermesin Ferrari itu mampu menempatkan dua pembalapnya, Giancarlo Fisichella dan Adrian Suttil, di posisi 10 besar, tepatnya di urutan 9 & 10. Bahkan mereka masih lebih baik dibanding tim kuat McLaren karena Lewis Hamilton dan Heikki Kovalainen hanya menduduki peringkat 11 dan 16.


Share and Bookmark:

Apr 9, 2008

Profil Rubens Barrichello

rubens barrichello

Nama lahir Rubens Goncalves Barrichello
Tempat
tanggal lahir
23 Mei 1972
Sao Paulo, Brazil
Nama lain Rubinho, Rubino
Status Menikah dengan Silvana, 1 anak (Eduardo)
Tinggi 172 cm
Berat 77 kg
Pekerjaan Pembalap F1
Debut F1 1993 (Kyalami, Afrika Selatan)
Tahun aktif 1993-...

Rubens Goncalves Barrichello (dikenal dengan nama Rubens Barrichello, panggilannya Rubinho atau Rubino) (lahir di Sao Paulo, 23 Mei 1972) adalah seorang pembalap F1 asal Brazil yang kini memperkuat tim Honda F1. Prestasi terbaiknnya adalah saat ia bergabung bersama Michael Schumacher di tim Ferrari dari tahun 2000-2005.


Perjalanan Karir


Pra Formula 1


Rubens merupakan pembalap yang memiliki pengalaman tercepat menuju F1 dibanding pembalap lainnya. Di umur 17 tahun, ia telah mengantungi 5 gelar juara karting, dan sempat menjadi juara GM Euroseries di tahun yang sama. Formula 3 adalah ajang berikutnya, di mana ia merebut gelar juara di tahun 1991 untuk tim West Surrey Racing.


Di tahun berikutnya, ia tak begitu beruntung. Ketika itu ia bertarung di ajang Formula 3000, dan menempati posisi ketiga klasemen pembalap. Kendati demikian ia siap untuk tampil di F1 pada saat berumur 21 tahun.


Formula 1


Ia memulai debutnya di F1 pada 1993, bersama tim Jordan di GP Afrika Selatan. Ia mampu kualifikasi ke-14, namun gagal melanjutkan lomba ketika girboksnya bermasalah di lap 31. Ia nyaris finis di posisi kedua, di belakang idola dan rekan senegaranya, Ayrton Senna, di balapannya yang ketiga. Namun masalah bahan bakar di lap terakhir menghalanginya.


Di tahun 1994, ia merebut pole position pertamanya, saat hujan mengguyur di Spa-Francorchamps. Sayang saat race ia melintir di lap 19. Di tahun yang sama, ia berhasil finis ketiga di GP Pasifik, dan posisi keempat di lima balapan lainnya.


Kerusakan mekanis kerap menderanya di musim 1995, namun di GP Kanada ia berhasil finis kedua. Ia bertahan di tim Jordan hingga musim 1997 sebelum akhirnya bergabung dengan tim Stewart. Di tim yang kini berlabel Jaguar (lalu berubah lagi menjadi Red Bull pada 2005) itu ia mampu meraih poin setelah finis kedua di GP Monako.


Musim 1998, Rubens hanya mampu finis kelima di Spanyol dan Kanada, 9 retirement, dan mengalami cidera di GP Belgia. Ia hanya menempati posisi ke-12 di klasemen akhir dengan 4 poin.


Di musim 1999 ia berpartner dengan Johnny Herbert, dan di musim itu ia mampu merebut pole position di saat hujan lebat.


Musim 2000 menjadi musim yang paling tak terlupakan bagi Rubens. Di Hockenheim ia meraih kemenangan pertama dalam kariernya. Kerja kerasnya membuat Ferrari berhasil merebut gelar juara konstruktor ketika ia berhasil menempati posisi keempat dalam klasemen akhir.


Walau tak ada kemenangan di tahun 2001, Rubens dapat menempati posisi ketiga di klasemen pembalap, di bawah pembalap McLaren, David Coulthard.


Di tahun 2002, dirinya tampil memuaskan dengan empat kemenangan, terutama di GP USA. Namun demikian, banyak yang beranggapan bahwa musim 2003 adala musim terbaik Rubens, setelah menang dengan meyakinkan di Inggris dan Jepang. Sempat tersiar kabar bahwa Barrichello akan didepak di musim 2004 untuk digantikan dengan pembalap muda Brazil, Felipe Massa, ia kembali dikontrak Ferrari untuk yang kelima kalinya.


Prestasi Rubens yang memburuk di 2005 kembali memunculkan rumor bahwa ia akan didepak oleh Ferrari. Rumor itu menjadi kenyataan saat pihak Ferrari mengumumkan bahwa Felipe Massa akan menggantikan posisinya di 2006. Namun Rubens akhirnya bisa bernafas lega setelah pihak Honda menawarkan kursi untuk musim 2006


Musim 2007 merupakan musim terburuk Rubens. Ia gagal meraih satu poin pun selama musim 2007. Kendati demikian kursinya tetap aman untuk 2008 walaupun ada gossip ia akan ditukar dengan Anthony Davidson dari Super Aguri.


Statistik


  • 1981-89, Karting. (Juara Brazil, 5 kali)
  • 1989, Formula Ford 1600 Brazil, ke-4
  • 1990, Formula Vauxhall, ke-11
  • 1991, Juara British Formula 3
  • 1992, Formula 3000, ke-3
  • 1993, Formula 1 (Jordan), ke-9 dengan 2 poin
  • 1994, Formula 1 (Jordan), ke-6 dengan 19 poin
  • 1995, Formula 1 (Jordan), ke-11 dengan 11 poin
  • 1996, Formula 1 (Jordan), ke-8 dengan 14 poin
  • 1997, Formula 1 (Stewart), ke-14 dengan 6 poin
  • 1998, Formula 1 (Stewart), ke-12 dengan 4 poin
  • 1999, Formula 1 (Stewart), ke-7 dengan 21 poin
  • 2000, Formula 1 (Ferrari), ke-4 dengan 62 poin
  • 2001, Formula 1 (Ferrari), ke-3 dengan 56 poin
  • 2002, Formula 1 (Ferrari), ke-22 dengan 77 poin
  • 2003, Formula 1 (Ferrari), ke-4 dengan 65 poin
  • 2004, Formula 1 (Ferrari), runner-up dunia
  • 2005, Formula 1 (Ferrari)
  • 2006-…, Formula 1 (Honda F1)


Share and Bookmark:

Profil Nick Heidfeld

nick heidfeld

Nama lahir Nicklaus Heidfeld
Tempat
Tanggal Lahir
10 Mei 1977
Monchengladblach, Jerman
Status Bertunangan
Tinggi 164 cm
Berat 59kg
Pekerjaan Pembalap F1
Debut Australia 2000
Tahun aktif 2000-...

Perjalanan Karir


Pra Formula 1


Nick mengawali kariernya di usia yang sangat belia, sembilan tahun, dalam kejuaraan klub, bersama klub Kerpen-Manheim. Di usia ke-13, ia menjadi yang terdepan di kejuaraan DMV Karting Nordrhein-Westfalen dan meraih tempat kelima di Nordrhein-Westfalen Cup. Tahun berikutnya, di 1991, ia memperoleh tempat ketiga dalam ADAC Junior Trophy dan menjadi anggota tim nasional ADAC Junior serta pemenang International CIK junior. Di 1992 ia meraih posisi kelima di kejuaraan karting Jerman junior sebelum memperoleh izin masuk ke World Championship di Laval, Prancis (Formula A).


Pada 1994 ia memperoleh kemenangan di kejuaraan Formula Ford Jerman 1600, di mana Nick menjuarai delapan dari sembilan pertandingan. Kesuksesan ini diikuti oleh kemenangan berikutnya di 1995. Kali ini, ia menjuarai ajang Formula Ford Jerman Internasional 1800 dengan empat kemenangan dan lima podium finis, dan menyabet posisi runner-up kejuaraan Formula Ford 1800 Jerman.


Selanjutnya, di 1996 Nick terlibat dalam kejuaraan Formula 3 Jerman, bersama Opal Team BSR. Ia menyabet tiga kemenangan, dan finis ketiga secara keseluruhan. Ia juga mencetak posisi pole di Grand Prix Macau, juara di putaran pertama dan finis keenam.


Tes Driver McLaren (1997-1999)


Di 1997, Nick pindah ke Mercedes sebagai junior driver dan direkrut sebagai tes driver untuk tim West McLaren Mercedes. Ia masih membalap untuk tim Opal di kejuaraan Formula 3 dan meraih gelar juara. Nick juga menjadi runner-up di kejuaraan FIA F3000 Internasional pada 1998 dengan kemenangan di Monaco, Hockenheim dan Hungaroring. Ia mencetak dua posisi pole dan dua fastest lap.


Nick masih menjadi tester untuk McLaren di 1999, sekaligus meraih juara di Formula 3 untuk tim West dengan perolehan 53 poin di musim itu.


Prost-Peugeot (2000)


Debut F1-nya dimulai pada musim 2000 bersama tim Prost. Tahun pertamanya yang cukup berat dipenuhi dengan kendala reliabilitas yang tak kunjung usai.


Tahun berikutnya, di 2001, Nick berhasil mencetak debut podium pertamanya dengan meraih tempat ketiga di Brazil. Ia lalu berhasil mengumpulkan total 12 poin dan berada di posisi ke-8 klasemen pembalap. Dan bersama rekan setimnya, Kimi Raikkonen, ia membantu mendongkrak Sauber hingga ke posisi ke-4 klasemen konstruktor, hasil terbaik yang pernah dicapai Sauber.


Nick masih bertahan di musim 2002 dengan rekan setim Felipe Massa. Sayang, tim terpaksa turun ke posisi lima dan Nick hanya berhasil mengumpulkan tujuh poin secara keseluruhan.


Di 2003, Nick memperoleh rekan setim yang lebih berpengalaman, Heinz-Harald Frentzen, yang juga merupakan rekan senegaranya. Namun, persaingan yang ketat serta kendala teknis tak mampu membuat Nick meraih satu podium pun dan hanya menempati posisi ke-14 klasemen pembalap dengan enam poin.


Jordan GP (2004)


Nick kemudian bergabung bersama Jordan GP selama satu musim pada 2004. Ditengah kesulitan keuangan yang menerpa Jordan. Nick mampu membantu timnya tersebut meraih poin di Monaco dan Kanada


Williams F1 (2005)


Nick melanjutkan petualangannya dengan bergabung bersama Williams. Ia meraih podium di Monaco (finish P2), dan pole di Eropa. Di akhir musim, BMW hengkang dari Williams, dan Nick pun ikut dibawa pihak BMW.


BMW-Sauber (2006-…)


Hengkangnya BMW dari Williams membawa berkah bagi Nick, sebab ia kembali ke tim lamanya, Sauber yang dibeli oleh BMW. Ia langsung meraih podium di GP Hungaris, dimana saat yang sama, rekan setimnya, Jacques Villeneuve dipecat dan digantikan oleh Robert Kubica.


Pada 2007 Nick kerap menyulitkan deretan pembalap teratas. Ia konsisten meraih poin dan sesekali podium bersama BMW.


Pada 2008 Nick dan rekannya Robert Kubica bertekad meraih kemenangan disalah satu balapan.


Statistik


  • 1986, Karting
  • 1988, Kerpen-Mannheim Club Championship
  • 1990, Nordrhein-Westfalen DMV league's Karting, juara
  • 1991, ADAC junior Trophee, ke-3 / Kejuaraan Eropa dan Dunia
  • 1992, Juara Junior German Championship of Karting, ke-5
  • 1993, Formula A di Laval
  • 1994, Formula Ford Jerman (1600), juara
  • 1995, Formula Ford Jerman (1800 International), juara; Formula Ford Jerman, runner-up
  • 1996, Formula 3 Jerman, ke-3
  • 1997, Formula 3 Jerman, juara
  • 1998, F3000 Internasional, runner-up
  • 1999, F3000 Internasional, juara, McLaren test driver
  • 2000, Formula 1 (Prost Grand Prix)
  • 2001, Formula 1 (Sauber), ke-8, dengan 12 poin
  • 2002, Formula 1 (Sauber), ke-10, dengan 7 poin
  • 2003, Formula 1 (Sauber), ke-14, dengan 6 poin
  • 2004, Formula 1 (Jordan GP)
  • 2005, Formula 1 (Williams F1)
  • 2006-…, Formula 1 (BMW-Sauber)


Share and Bookmark:

Profil Robert Kubica



Nama lahir Robert Kubica
Tempat Tanggal Lahir

Krakow, Polandia
7 Desember 1984

Status Single
Tinggi 184 cm
Berat 73 kg
Pekerjaan Pembalap F1
Debut Hungaria 2006 (bersama BMW-Sauber)
Tahun aktif 2006-...

Robert Kubica yang lahir pada tanggal 7 Desember 1984 di Krakow adalah seorang pembalap Formula 1 asal Polandia. Ia merupakan pembalap Polandia pertama dan satu-satunya hingga saat ini diajang Formula 1. Kubica saat ini membalap untuk tim BMW-Sauber bersama rekan setimnya yang berasal dari Jerman, Nick Heidfeld.


Profil


Melihat Polandia, kita akan ingat seorang tokoh agama dunia yang terkenal sangat bijak, yaitu (alm.) Paus Johannes Paulus II yang juga berasal dari negara tersebut. Kubica yang nota bene merupakan pembalap F1 pertama dari Polandia secara tidak langsung ikut menaikkan nama Polandia diajang F1 semenjak ia turun pada GP Hungaria 2006. Padahal sebelumnya, popularitas F1 di Polandia kalah jauh dibanding olah raga lainnya.


Pra Formula 1


Seperti kebanyakkan pembalap lain, Kubica besar dan matang diajang karting sebelum akhirnya ia pindah ke ajang open wheeler pro. Ia sempat turun diajang Renault World Series yang turut membesarkan nama Heikki Kovalainen. Bahkan terang-terangan bos Renault, Flavio Briatore mengiming-imingi ia dengan peluang masuk ke F1 asalkan mau bergabung dengan tim manajemen miliknya pada. Namun Kubica secara halus menolak tawaran Flav, karena ia yakin masih banyak jalan menuju ajang Formula 1.


Sebelum Kubica menolak tawaran Flavio, ia sempat menguji mobil Renault F1 pada 2005 lalu dan sempat menunjukkan potensi tersembunyinya. Akhirnya tim BMW-Sauber melalui DR. Mario Theissen menawarkan kursi test driver pada 2006 sekaligus memupus harapan Flavio untuk mencoba membujuk Kubica untuk kedua kalinya.


BMW-Sauber (2006-…)


Debutnya diajang F1 semula disiapkan untuk musim 2007. Namun pengunduran diri Jacques Villeneuve (beberapa orang dalam BMW mengatakan bahwa JV dipecat) di GP Hungaria 2006 membuat Kubica naik pangkat sebagai pembalap. Ia langsung membayar kepercayaan BMW dengan finish di P8 sebelum akhirnya di diskualifikasi akibat bobot mobil yang terlalu rendah.


Namun di GP Italia ia sukses mengalahkan rekan setimnya yang penuh pengalaman, Nick Heidfeld dengan finish podium di P3, dimana disaat yang sama, Michael Schumacher mengumumkan berita pensiun dirinya diakhir musim dan Kimi Raikkonen menggantikan posisinya di Ferrari untuk 2007.


Pada 2007 Kubica saling membantu bersama Heidfeld untuk menaikkan posisi klasemen BMW di kejuaraan konstruktor. Ia mengalami kecelakaan hebat di Kanada ketika mobilnya terguling-guling akibat salah antisipasi safety car dan manuver aneh Jarno Trulli. Posisinya digantikan Sebastian Vettel untuk satu balapan dan ia kembali di GP Prancis.


Mungkin penyesalan besar Kubica di 2007 adalah pada saat GP China. Berbekal bahan bakar sampai finish di GP yang diwarnai hujan tersebut, ia memimpin lomba, namun kerusakkan girboks memupus harapannya untuk memenangi lomba. Dan posisinya diserahkan kepada Kimi Raikkonen.


Pada 2008 Kubica mengawali musim dengan baik saat ia finish di posisi runner-up pada GP Malaysia setelah Ferrari Felipe Massa bermasalah. Di GP selanjutnya di Bahrain, ia mencatatkan sejarah sebagai pembalap Polandia pertama yang berhasil meraih pole position, namun di balapan ia hanya mampu meraih posisi ketiga dibelakang Felipe Massa dan Kimi Raikkonen


Penghargaan


  • 2006, F1 Racing Magazine – Rookie of the Year


Statistik


  • 2005, Renault F1 – test car
  • 2006-…, BMW-Sauber – Pembalap, podium pertama di GP Italia 2006


Share and Bookmark:

Profil Juara dunia F1 2005 dan 2006: Fernando Alonso

fernando alonso

Nama lahir Fernando Alonso Diaz
Lahir 29 Juli 1981
Oviedo, Deportivo, Spanyol
Tinggi 171 cm.
Pekerjaan Pembalap F1
Tahun aktif 2001-...

Fernando Alonso Díaz (lahir pada 29 Juli 1981 di Oviedo, Spanyol) adalah seorang pembalap mobil asal Spanyol. Ia adalah juara lomba balap Formula 1 termuda sepanjang sejarah, saat merebut gelar tahun 2005 dalam usia 24 tahun dan 59 hari sehingga memecahkan rekor berumur 33 tahun milih Emerson Fittipaldi yang berusia 25 tahun ketika meraih gelar juara dunia pada 1972. Ia juga merupakan peraih pole position termuda waktu di seri Malaysia. Selain itu, ia juga adalah juara yang pertama dari Spanyol.


Alonso mulai membalap dengan gokart pada umur 3 tahun. Ia lalu menjuarai kejuaraan gokart Spanyol pada tahun 1994-1997, dan merupakan juara dunia gokart pada tahun 1996. Ia masuk dunia Formula 1 pada tahun 2001 dengan tim Minardi, dan pindah ke Renault sebagai test driver pada tahun berikutnya. Alonso menjadi pembalap utama Renault sejak 2003. Sejak tahun 2007, Alonso menjadi pembalap utama untuk tim McLaren. Dan pada musim 2008 ia kembali meperkuat tim Renault.


Perjalanan karir


Kemenangannya di GP Hungaria 2003 menjadi sangat luarbiasa. Ia tampil sebagai pembalap termuda yang pernah menjuarai GP Formula 1 menggantikan nama Bruce McLaren. Dan yang paling berkesan, Alonso menjadi juara dengan selisih 16 detik dari Kimi Raikkonen -pembalap hebat dengan mobil yang dianggap lebih hebat pula.


Keandalannya di belakang kemudi F1 dan dominasinya di Hungaroring, membuat Alonso disebut-sebut sebagai ‘bintang masa depan F1.’ Bukan itu saja, tak sedikit yang menyebutnya sebagai calon pembalap besar yang bakal mengguncang dunia motorsport ini. The Spaniard juga disebut-sebut sebagai calon Michael Schumacher baru; nyaris sama dengan sebutan buat Kimi. Tapi bedanya, Schumacher langsung tampil di F1 dengan tim bagus (Jordan-Ford/Benetton-Ford), sedangkan Alonso dari tim kecil (Minardi) dan meniti sampai menjadi salah satu pembalap terdepan.


Meski sudah dua kali pole position, empat kali podium dan menjuarai balapan di usia 22 tahun, pria ini masih seperti biasa; pemalu dan selalu merendahkan diri. Gaya bicaranya masih seperti waktu ia menjadi rookie F1 di tahun 2001. Tak ada tanda-tanda menyombongkan diri; bahkan sifat pemalunya tidak hilang-hilang.


Fernando sudah menggeluti dunia balap sejak usia 3 tahun -saat ia mulai beraksi di atas go-kart. Sejak itu ia sudah memperlihatkan bakat luarbiasa kepada keluarganya. Baru menginjak usia 8 tahun (tahun 1988) talentanya mulai terlihat menjanjikan; dengan menjuarai Asturias Championship. Setahun kemudian ia mempertahankan gelar tersebut plus gelar juara Galician Championship.


Kariernya di karting berhenti di 1998 dengan segudang pengalaman dan gelar. Pembalap kelahiran 1981 ini pindah ke Formula Nissan pada 1999 dan mengantungi enam kemenangan, sembilan pole position dan delapan fastest lap. Prestasinya yang cukup fantastis mendorongnya pindah ke F3000 di tahun 2000 di bawah tim Astromega. Di tahun yang sama ia juga dipinang tim F1 Minardi untuk menjadi test driver. Penampilannya di tim ini cukup mengagumkan sehingga ia direkrut sebagai pembalap Minardi tahun 2001.


Meski Minardi terbilang tim kecil dengan mobil yang tidak kompetitif, Alonso mampu menandingi pembalap dari tim yang lebih besar semisal Jaguar atau BAR. Dengan penampilannya yang cukup gemilang, tak heran bila bos tim Renault Flavio Briatore mengajaknya bergabung sebagai test driver -di luar fakta bahwa Flav adalah menajer Alonso. Dari tiga pembalap yang ditaksir Renault –Webber, Jarno dan Alonso– untuk memperkuat Renault di musim 2003, Alonso mendapat poin tertinggi dari Briatore. “Bersama Alonso, kami siap menyongsong masa depan,” kata Briatore. “Ia muda dan berpotensi besar. Kami memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan dia disambar tim lain. Ini investasi buat dia dan kami. Penting bagi kami untuk mempersiapkan dia di musim 2003.”


Pilihan Briatore tidak salah. Berkat dukungan Alonso, Renault menduduki urutan keempat posisi konstruktor 2003, sedang Alonso sendiri berada di posisi lima klasemen pembalap F1 dunia.


Puncaknya terjadi pada tahun 2005, saat itu Alonso akhirnya mampu mejadi juara dunia termuda mengalahkan Emerson Fittipaldi. Dominasi Alonso berlanjut di 2006, saat Alonso mengalahkan Michael Schumacher. Setelah enam musim bersama Renault, Alonso pun hengkang ke tim McLaren-Mercedes untuk musim 2007.


Di McLaren, Alonso seakan menjadi anak tiri. Bos McLaren, Ron Dennis rupanya lebih mengutamakan anak didiknya, Lewis Hamilton. Walaupun dikontrak untuk tiga tahun, Alonso akhirnya hengkang dari McLaren pada November 2007. Dia pun memutuskan untuk kembali ke Renault pada musim 2008 ini.


Karier


  • 1982, Karting
  • 1988-1989, Karting, Asturias Championship, Juara (2 kali); Galicia Championship, Juara
  • 1990-1991, Asturias Championship, Juara; Vasc Championship, Juara; Peringkat II Nasional karting Spanyol
  • 1993-1994, Karting, Kejuaran Nasional Junior Spanyol, Juara
  • 1995, Karting, Kejuaran Nasional Junior Spanyol, Juara Karting, Peringkat III dunia karting
  • 1996, Karting, Kejuaraan Dunia Karting junior, Juara Karting, Kejuaran Nasional Junior Spanyol, Juara Karting, Trofeo Estival (Italia), Juara Karting, Karting Marlboro Masters, Juara
  • 1997-1998, Karting, Kejuaran Nasional Grup A Spanyol, Juara; Karting, Grup A Italian Championship, Juara; Karting, European Championship, runner-up
  • 1999, Euro-Open Movistar Nissan Championship (6 menang, 9 pole position, 8 fastest lap), Juara
  • 2000, Formula 3000, FIA F3000 Championship, 1 kali menang, posisi ke-4 Formula 1, Minardi, test driver
  • 2001, Formula 1, Minardi-European, 0 poin, posisi ke-23
  • 2002, Formula 1, Renault, test driver
  • 2003, Formula 1, Renault, 55 poin, posisi ke-5
  • 2004, Formula 1, Renault
  • 2005, Formula 1, Renault, Juara Dunia
  • 2006, Formula 1, Renault, Juara Dunia
  • 2007, Formula 1, McLaren-Mercedes, posisi ke-3
  • 2008, Formula 1, Renault


 


Share and Bookmark:

Apr 6, 2008

Massa raih juara pertama kali musim ini di GP Bahrain

Setelah di dua Grand Prix sebelumnya di Australia dan Malaysia Felipe massa gagal memperoleh poin, tidak untuk GP yang ketiga ini. Pembalap Ferrari ini finish pertama di sircuit Gulf Air, Bahrain. Rekan setimnya Kimi Raikkonen finish di tempat kedua sehingga duet Ferrari ini naik ke podium untuk pertama kalinya musim ini. Sebelumya di sircuit Sepang, Malaysia Raikkonen yang naik podium pertama. Massa dan Raikkonen yang start dari posisi nomor 2 dan 4 memang stabil dari awal.

Yang mengejutkan Lewis Hamilton yang start di posisi ke-3 harus puas finish diurutan ke-14 sehingga tidak mendapatkan poin. Hamilton melorot ke posisi sepuluh di lap awal sebelum akhirnya masih pitstop lebih awal akibat bersenggolan dengan Fernando Alonso. Beruntung rekan setimnya Hekki Kovalainen finish diurutan ke-5 sehingga setidaknya menambah poin klasemen kontstuktor maupun poin pembalap asal Finlandia itu sendiri.

Tim BMW Sauber kembali menunjukkan bahwa tim mereka layak menjadi pesaing Ferrari dan Mclaren-Mercedes musim ini. Kali ini mereka menguasai balapan dengan menempatkan dua pembalap mereka di posisi 3 dan 4. Robert Kubica yang menempati pole position berhasil finish ketiga disusul rekannya Heidfiled. Dalam tiga kali Grand Prix, mereka terus mengirim utusan pembalap mereka untuk naek ke podium. Tak pelak, tim BMW yang disponsori Petronas Malaysia ini sekarang memimpin klasemen kontruktor dengan poin 30 unggul atas Ferrari 1 poin dan atas Mclaren-Mercedes 2 poin.


Share and Bookmark:

Apr 5, 2008

Pembalap BMW Sauber, Robert Kubica raih pole pertama di kualifikasi GP Bahrain

Balapan F1 seri ketiga GP Bahrain besok akan menempatkan pembalap asal
tim BMW robert kubica. pembalap asal brasil felipe massa menempati
posisi kedua disusul pembalap mclaren lewis hamilton.
sementara juara dunia musim lalu raikkonen akan start pada posisi
empat dan juara dunìa dua kali alonso yang bergabung dg renault ada
diurutan 10


Share and Bookmark:

Apr 4, 2008

Sejarah Formula 1

Formula Satu, disingkat F1 (atau bernama lengkap The FIA Formula One World Championship), adalah kelas balapan mobil formula tempat duduk tunggal yang tertinggi. Terdiri dari sejumlah seri balapan yang dikenal dengan istilah Grand Prix. Balapan diselenggarakan di dalam sirkuit atau jalan umum dalam kota yang ditutup untuk umum. Hasilnya menentukan dua gelar juara dunia, satu untuk pembalap dan satu lagi untuk konstruktor. Pada balapan, mobil balap dapat mencapai kecepatan 300 km/h (185 mph) yang dihasilkan oleh mesin yang dapat mencapai tenaga sebesar 900 daya kuda pada putaran mesin sekitar 18.000 rpm (per 2005).

Eropa adalah pusat tradisi Formula Satu dan tetap menjadi pusatnya hingga sekarang. Sekarang ini Grand Prix telah diadakan di seluruh penjuru dunia, dengan seri balapan baru di Bahrain, RRT, Malaysia dan Turki. Formula Satu adalah balap mobil termahal baik dalam segi produksi maupun olahraganya.

Aturan mainnya diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), yang bermarkas di Place de la Concorde, Paris. Presidennya yang sekarang adalah Max Mosley, dan secara umum disponsori dan diatur oleh pemegang hak komersial resmi Bernie Ecclestone melalui berbagai perusahaan.

Sejarah



Seri Formula Satu berakar pada seri grand prix motor Eropa pada sekitar 1920-an dan 1930-an. Sejumlah organisasi balap grand prix membuat sejumlah aturan untuk kejuaraan dunia sebelum Perang Dunia II. Dengan alasan penundaan karena perang, kejuaraan dunia pembalap tidak diformalkan sampai 1947 dan berlangsung untuk pertama kalinya pada 1950. Kejuaraan dunia konstruktor kemudian menyusul pada 1958. Balapan Formula Satu tanpa gelar diselenggarakan bertahun-tahun, tetapi dikarenakan membengkaknya biaya kompetisi mengakibatkan kompetisi ini berakhir pada awal 1980-an.

Nama olahraga ini, Formula Satu, mengindikasikan bahwa ini merupakan olahraga yang paling maju dan kompetitif diantara balapan mobil formula lain.

Awal kompetisi



Gelar juara dunia Formula Satu pertama kali dimenangkan oleh pembalap Italia Giuseppe Farina dengan mobilnya Alfa Romeo tahun 1950, dengan mengalahkan rekan setimnya, pembalap Argentina Juan Manuel Fangio. Akan tetapi, Fangio memenangkan gelar juara dunia pada tahun 1951 dan empat kali pada enam tahun berikutnya. Fangio kemudian menjadi legenda yang mendominasi tahun-tahun pertama kompetisi Formula Satu.

Juara dunia dari Britania Raya yang pertama adalah Mike Hawthorn, yang mengendarai Ferrari memenangkan gelar juara pada 1958. Kemudian Colin Chapman memasuki kompetisi F1 sebagai perancang mobil dan kemudian menjadi pendiri Lotus, British racing green datang untuk mendominasi kompetisi pada beberapa dekade berikutnya. Jim Clark, Jackie Stewart, Jack Brabham, Graham Hill, dan Denny Hulme adalah sederetan nama pembalap dari tim Inggris dan negara-negara persemakmuran yang memenangkan dua belas gelar juara dunia antara tahun 1962 hingga 1973.

Tahun 1962, Lotus memperkenalkan mobil dengan rangka aluminium yang dikenal dengan istilah monocoque yang menggantikan rangka tubular tradisional. Penemuan ini kemudian menjadi langkah kemajuan teknologi besar sejak penemuan mobil mid-engines. Tahun 1968 adalah tahun pertama kalinya olahraga ini memakai sponsor yaitu dimulai dengan Lotus yang mengecat "Imperial Tobacco" di mobilnya.

Aerodinamika gaya tekan kebawah (downforce) secara perlahan memainkan peranan penting dalam perancangan mobil, dimulai dengan munculnya aerofoil tahun 1960-an. Akhir tahun 1970, Lotus memperkenalkan aerodinamika efek tanah (ground effect) yang menghasilkan gaya tekan yang bagus sehingga meningkatkan kecepatan di tikungan (konsep ini pernah diujicoba sebelumnya oleh Jim Hall dengan tim IndyCar-nya pada tahun 1960-an.

Federation Internationale du Sport Automobile kemudian didirikan pada 1979.

Kepopuleran



Tahun 1981 dikenal sebagai awal dari adanya Concorde Agreement, sebuah kontrak yang mengikat tim-tim untuk berkompetisi sampai masa berakhirnya kontrak. Kontrak itu juga berisi tentang pembagian sama rata atas keuntungan yang didapat dari hasil penjualan hak televisi. Merupakan tanda berakhirnya Perang FISA-FOCA. Concorde Agreement yang kedua ditandatangani pada 1992 dan yang ketiga pada 1997 dimana akan berakhir pada akhir 2007.

Tim F1 Renault memperkenalkan mesin turbocharged pada tahun 1977 yang dapat menghasilkan lebih dari 700 bhp. Pada tahun-tahun berikutnya, khususnya 1987, mobil-mobil Formula Satu dapat menghasilkan lebih dari 1.000 bhp. FIA kemudian memberlakukan aturan kapasitas tanki bahan bakar pada 1984 dan kemudian melarang mesin turbocharged tahun 1989 untuk membatasi kecepatan mobil yang semakin meningkat.
Awal 1990 ditandai dengan diperkenalkannya alat bantu elektronik seperti power steering, traction control dan gearbox semi otomatis. FIA, dikarenakan banyaknya komplain mengenai hasil balapan yang lebih ditentukan oleh teknologi dibandingkan keahlian pembalap, melarang beberapa alat bantu tersebut pada 1994. Walaupun demikian banyak pengamat berpendapat bahwa larangan atas alat bantu pembalap tersebut tidak berarti sama sekali karena FIA tidak mempunyai teknologi atau metode untuk menghilangkan fitur-fitur tersebut dari kompetisi.

Tim McLaren dan Williams mendominasi balapan 1980-an dan 1990-an. Honda dan McLaren mendominasi banyak pada 1980-an, sementara tim Williams yang diperkuat mesin Renault memenangi beberapa gelar juara dunia pertengahan 1990-an. McLaren kemudian kembali pada akhir 1990-an. Pertarungan antara legenda Senna dan Prost menjadi pusat perhatian pada musim 1988 dan berlanjut sampai akhir 1993 dimana Prost menyatakan untuk pensiun. Ayrton Senna secara tragis tewas pada tabrakan di Grand Prix F1 San Marino 1994. Sejak itu banyak langkah diambil FIA untuk meningkatkan standar keamanan. Tidak ada pembalap yang tewas di balapan sejak saat itu.

Pembalap dari McLaren, Williams, Renault (dulunya bernama Benetton) dan Ferarri merupakan empat tim teratas yang memenangi gelar juara dunia dari 1984 sampai saat ini. Karena kemajuan teknologi sejak 1990-an, biaya kompetisi Formula Satu juga meningkat. Kedua hal ini mengakibatkan tim-tim lainnya mengalami kesulitan tidak hanya untuk bertahan dalam kompetisi namun untuk bertahan dalam bisnis. Masalah keuangan mengakibatkan beberapa tim untuk mundur. Sejak 1990, 28 tim telah mundur dari kompetisi Formula Satu. Salah satunya yang terjadi akhir-akhir ini adalah mundurnya tim Jordan.

F1 Modern



Banyak rekor telah dipecahkan pada kompetisi di abad ke-21, khususnya di tangan pembalap Jerman Michael Schumacher dan pembalap muda Spanyol Fernando Alonso. Awal tahun 2000 merupakan tahun dominasi Michael Schumacher dan tim Ferarri. Pada tahun 2001, Schumacher memecahkan rekor untuk kemenangan terbanyak; rekor sebelumnya dipegang oleh Alain Prost, dengan 51 kemenangan. Pada tahun 2002, Schumacher mencatat rekor klaim juara paling awal dengan menjuarai Grand Prix F1 Perancis 2002 pada bulan Juli tahun itu. Tahun 2003, Schumacher mengklaim gelar juara dunianya yang ke-6, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya Juan Manuel Fangio yang memegang gelar juara dunia lima kali. Rekornya sekarang adalah 7 gelar juara dunia. Tahun 2003 Fernando Alonso menjadi pembalap termuda yang menempati posisi pertama (pole position) saat memimpin babak kualifikasi pada Grand Prix F1 Malaysia 2003. Pada tahun itu juga ia menjadi pembalap termuda yang menjuarai seri Grand Prix ketika ia menjuarai seri Hungaria.

Walaupun dominasi Ferrari yang kuat, Kimi Räikkönen yang mengendarai McLaren mempunyai kesempatan besar untuk memenangi gelar juara dunia pada seri 2003. Juan Pablo Montoya yang mengendarai Williams juga memiliki kesempatan besar tahun 2003. Dominasi kuat Ferrari mencapai titik baliknya pada 25 September 2005, ketika Fernando Alonso memenangkan gelar juara dunia seri 2005 dengan finish pada tempat ke-3 di Grand Prix F1 Brasil 2005 dan juga memecahkan rekor juara dunia termuda menggantikan pemegang rekor sebelumnya Emerson Fittipaldi dari Brasil. Michael Schumacher sebelumnya memegang gelar juara dunia selama lebih dari 1.800 hari.

Format kualifikasi berganti beberapa kali pada kompetisi tahun 2003. Salah satunya adalah keharusan bagi pembalap untuk memulai balapan dengan jumlah bahan bakar yang sama setelah kualifikasi, yang memaksa tim untuk mencari strategi baru. Peraturan lainnya yaitu pembatasan pemakaian mesin yang sama untuk dua kali balapan. Pembalap yang mengganti mesinnya akan mendapatkan penalti memulai balapan dari posisi paling belakang. Pembalap juga tidak diperkenankan untuk mengganti ban selama balapan berlangsung, kecuali untuk mengganti ban yang rusak sehingga dapat beresiko pada keselamatan pembalap.

Beberapa seri balapan di abad ke-21 juga mempunyai beberapa kontroversial dan skandal. Pada seri Australia tahun 2002, Rubens Barrichello, rekan setim Schumacher di Ferrari yang sedang memimpin diperintahkan untuk membiarkan Schumacher untuk mengambil alih pimpinan lomba. FIA kemudian merespon dengan melarang team order di peraturan yang baru. Pada Grand Prix F1 Amerika Serikat 2005 di sirkuit Indianapolis, kompetisi hanya diikuti tiga tim dari keseluruhan 10 tim ketika pabrikan ban Michelin menginformasikan bahwa ban buatannya tidak cukup aman untuk digunakan dalam lomba, sehingga menyebabkan semua tim yang menggunakan bannya untuk tidak mengikuti lomba. Hal tersebut dikarenakan FIA menolak untuk mengganti peraturan mengenai ban.

Awal tahun 2000, badan administrasi Formula Satu pimpinan Bernie Ecclestone membuat sejumlah merek dagang termasuk logo resmi dan situs web resmi untuk memberikan Formula Satu identitas perusahaan.

Tahun 2005 menandakan berakhirnya era mesin 10 silinder yang digunakan selama lebih dari dua dekade. Mesin baru bersilinder 8 direncanakan untuk diperkenalkan pada awal musim kompetisi 2006.

Strategi


Sebuah seri balapan Formula Satu dilaksanakan pada akhir minggu, dimulai dengan dua kali latihan bebas pada hari Jumat dan dua kali latihan bebas pada hari Sabtu. Pembalap ketiga diijinkan untuk turun pada latihan bebas untuk tim yang finish pada seri balapan sebelumnya di posisi 5 kebawah. Setelah sesi latihan, dilaksanakan sesi kualifikasi yang dimulai dengan flying lap (dimana pembalap diukur waktunya dalam menempuh sekali putaran dalam trak yang kosong diukur dari gari start) yang menentukan posisi pembalap pada sesi lomba pada hari Minggu. Pembalap yang menempuh waktu tercepat pada babak kualifikasi mendapatkan pole position dan pembalap yang terlambat akan menempati posisi terakhir.

Lomba dimulai dengan putaran formasi pemanasan (warm up) setelah itu mobil kembali pada urutan yang sesuai di garis start sesuai hasil kualifikasi sebelumnya. Jika seorang pembalap mengalami stall sebelum putaran pemanasan dan dilewati sisa pembalap lainnya, ia harus memulai lomba dengan start dari posisi paling belakang. Selama ia bisa bergerak dan sedikitnya satu mobil masih dibelakangnya, ia dapat menempati posisinya.

Sebuah sistem lampu diatas track akan memberikan sinyal untuk lomba dimulai. Jarak yang ditempuh sekitar 300 kilometer (180 mil) dan dibatasi untuk selama dua jam. Sesi latihan hanya sekitar 90 menit. Selama lomba berlangsung, pembalap dapat melakukan satu atau lebih pit stop untuk melakukan pengisian bahan bakar. Sekarang ini penggantian ban waktu pit stop tidak diperbolehkan kecuali beberapa kondisi tertentu misalnya ban yang pecah.

FIA memberikan nilai kepada delapan pembalap tercepat dan kepada timnya setiap seri balapan. Berturut-turut nilai yang diberikan adalah 10-8-6-5-4-3-2-1 (juara mendapatkan nilai 10, pembalap kedua mendapatkan nilai 8 dan seterusnya). Juara dunia satu musim adalah pembalap dan tim yang mendapatkan nilai tertinggi pada akhir musim kompetisi.

Pembalap dan konstruktor


Tim Formula Satu membangun sendiri kendaraan yang dipakai untuk berkompetisi. Istilah "konstruktor" dapat diartikan sebagai tim-tim tersebut. Persyaratan inilah yang membedakan olahraga ini dengan seri-seri balapan lain seperti Indy Racing League, Champ Cars, dan NASCAR, yang memperbolehkan mereka untuk membeli kendaraan, dan seri-seri seperti GP2, yang mengharuskan satu jenis kendaraan untuk semua tim. Pada tahun-tahun pertama, tim-tim Formula Satu juga membuat sendiri mesin yang dipakai. Sekarang ini hal tersebut semakin jarang terjadi dikarenakan keterlibatan pabrikan-pabrikan mobil utama seperti BMW, DaimlerChrysler, Renault, Toyota, dan Honda.

Keterlibatan awal pabrikan mobil datang dalam istilah "tim pabrikan" seperti Alfa Romeo, Ferrari (FIAT) dan Renault. Perusahaan seperti Climax, Repco, Cosworth, Hart, Judd dan Supertec, yang tidak memiliki hubungan dengan tim manapun seringkali menjual mesin ke tim-tim yang tidak mampu untuk membuatnya.

Sejak menghilang pada awal 1980-an, tim pabrikan kembali lagi pada 1990-an dan 2000-an. Toyota, Ferrari (FIAT) dan Renault telah memiliki tim sendiri. BMW mengikuti langkah tersebut dengan membeli bekas tim Sauber. Honda akhir-akhir ini juga telah memiliki pengaruh atas bekas British American Racing. Pabrikan mesin seperti DaimlerChrysler menyediakan mesin dan menjadi sponsor bagi tim-tim lainnya dengan balasan iklan pada baju dan mobil. Pabrikan lainnya memilih menjadi penyedia mesin komersial seperti Cosworth.

Lomba Formula Satu musim 1950 terdiri dari 18 tim. Dikarenakan biaya yang makin membengkak, banyak yang keluar dari persaingan dengan cepat. Scuderia Ferrari menjadi satu-satunya tim yang berkompetisi sejak 1950. Per 2005 hanya sepuluh tim yang tersisa, setiap tim menyediakan dua mobil. Walaupun setiap tim merahasiakan informasi mengenai anggaran dana mereka, tetapi diperkirakan anggaran tersebut berkisar antara 75 juta USD sampai 500 juta USD untuk setiap timnya.
Untuk menjadi tim baru di kejuaraan dunia Formula Satu membutuhkan dana 25 juta poundsterling (sekitar 50 juta USD) yang dibayarkan dimuka kepada FIA, yang kemudian dibayarkan kembali kepada tim tersebut akhirnya. Sebagai konsekuensinya, konstruktor yang ingin memasuki kompetisi Formula Satu seringkali lebih suka membeli tim yang sudah ada seperti: B.A.R. yang dibeli oleh Tyrrell dan Midland yang dibeli oleh Jordan.

Setiap mobil diberikan nomor. Juara dunia musim sebelumnya diberikan nomor 1, rekan setimnya diberikan nomor 2. Nomor-nomor berikutnya diberikan sesuai dengan posisi masing-masing konstruktor pada musim sebelumnya. Pengecualian diberikan jika juara dunia sebelumnya tidak lagi ikut berkompetisi. Nomor 13 tidak digunakan sejak 1974. Sebelum 1996, hanya juara dunia pembalap dan timnya yang bertukar angka dengan juara musim sebelumya. Sisanya tetap menggunakan nomor yang sama dengan musim sebelumya, dimana nomor-nomor tersebut ditetapkan pada musim 1974. Contohnya untuk beberapa tahun, Ferrari menggunakan nomor 27 dan 28, tidak peduli berapapun posisi yang mereka raih pada kompetisi. Seiring dengan bergabungnya tim-tim baru pada awal 1990-an, nomor-nomor kemudian secara rutin diacak kembali sampai sistem yang sekarang berlaku sejak 1996.

Michael Schumacher memegang rekor untuk pembalap yang paling sering menjadi juara dunia (tujuh kali) dan Scuderia Ferrari memegang rekor konstruktor yang paling sering menjadi juara dunia (14 kali).

Grand Prix


Jumlah Grand Prix yang diselenggarakan di setiap musim balapan berubah-ubah sepanjang waktu. Musim pertama tahun 1950 terdiri dari 7 sesi dan terus bertambah sepanjang waktu. Sejak 1980 jumlah sesi balap bertahan di 16 atau 17 seri dan kemudian mencapai 19 seri di tahun 2005.

Enam dari tujuh seri balap musim pertama berada di Eropa menyisakan seri Indianapolis sebagai satu-satunya seri balapan yang diselenggarakan di luar Eropa. Kompetisi F1 kemudian secara bertahap meluas ke negara-negara non Eropa. Argentina menjadi satu-satunya negara di Amerika Selatan yang menyelenggarakan grand prix pada tahun 1953. Maroko kemudian menjadi negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah balapan F1 tahun 1958. Menyusul kemudian Asia (Jepang tahun 1976) dan Oseania (Australia tahun 1985). Seri balapan yang sekarang tersebar di sejumlah negara di benua Eropa, Asia, Oseania, Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Umumnya, setiap negara menjadi tuan rumah grand prix sekali dalam setiap musim yang membawa nama negara tersebut ke pentas internasional. Dengan pengecualian Jerman yang menyelenggarakan dua seri balap setiap musim. Satu diantaranya adalah Grand Prix Eropa.

Sirkuit yang digunakan untuk balapan bisa berbeda dari satu musim ke musim berikutnya. Grand Prix Inggris contohnya diselenggarakan setiap tahun sejak 1950 telah rutin berganti antara Brands Hatch dan Silverstone mulai tahun 1963 sampai 1986. Satu-satunya seri balapan yang ada dalam setiap musim kompetisi adalah Grand Prix Italia. Seri Italia selalu diadakan di Monza, dengan satu pengecualian pada tahun 1980 dimana seri tersebut diadakan di Imola (yang sekarang menjadi sirkuit dari Grand Prix San Marino).

Salah satu seri balapan terbaru adalah yang diadakan di Bahrain dimana menjadi penyelenggaraan balapan F1 pertama di Timur Tengah.

Sirkuit


Pit lane, tempat dimana pembalap berhenti untuk mengisi bahan bakar selama balapan dan tempat tim bekerja sebelum balapan dimulai umumnya berada di samping garis start. Tempat lainnya di sirkuit berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Umumnya sirkuit yang dipakai menggunakan arah searah jarum jam. Sirkuit yang memakai arah berlawanan dengan arah jarum jam dapat menyebabkan masalah pada leher pembalap karena gaya yang ditimbulkan oleh mobil-mobil F1. Beberapa tikungan-tikungan pada sirkuit-sirkuit F1 diberi nama seperti tikungan Eau Rouge di Spa-Francorchamps, tikungan Tamburello di Imola, Curva Grande di Monza, dan yang terkenal akhir ini adalah tikungan ke-13 di Indianapolis, dikenal sebagai tikungan tercepat dalam olahraga ini.

Kebanyakan sirkuit yang digunakan sekarang ini adalah sirkuit yang khusus dibuat untuk kompetisi F1. Satu-satunya sirkuit yang menggunakan jalan raya umum adalah Circuit de Monaco, yang digunakan Grand Prix Monako. Glamour dan sejarah balapan Monako merupakan alasan satu-satunya kenapa sirkuit tersebut masih digunakan sekarang ini karena sirkuit itu dianggap tidak memenuhi standar keselamatan yang diminta. Juara dunia tiga kali Nelson Piquet pernah menggambarkan balapan di Monako seperti "mengendarai sepeda di ruang tamu Anda".

Sirkuit Formula Satu modern memiliki area kosong yang luas, jebakan kerikil dan penghalang ban untuk mengurangi resiko dalam kecelakaan. FIA memerintahkan beberapa perubahan terhadap sirkuit-sirkuit setelah kematian dari Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger di Imola selama musim 1994.

Masa depan Formula Satu


Formula Satu sempat mengalami masa-masa sulit pada awal 2000-an. Fans mengekspresikan kehilangan minat mereka karena dominasi dari Michael Schumacher dan Scuderia Ferrari. Pada masa sekarang ini, FIA dibebani tanggung jawab untuk membuat aturan yang dapat mengurangi biaya yang makin meningkat sehingga dapat mempengaruhi tim-tim kecil serta aturan untuk meningkatkan keselamatan pembalap.

Perubahan lokasi


Dalam rangka untuk meningkatkan citra olahraga ini sebagai kejuaran dunia, presiden FOM Bernie Ecclestone telah merencanakan sejumlah grand prix untuk diadakan di sejumlah negara baru. Per 2005, perubahan ini telah menghasilkan pengurangan satu seri balapan, Grand Prix Austria yang terakhir diadakan pada 2003. Akan tetapi beberapa tim telah menyatakan keinginan agar kalender kompetisi dipersingkat sehingga masa depan seri balapan seperti Grand Prix Inggris, Grand Prix Perancis dan Grand Prix San Marino semakin diragukan.

Grand Prix Turki pertama kali diadakan dalam musim 2005 di IstanbulPark. Kemudian sebuah Grand Prix Meksiko sudah direncanakan untuk diadakan tahun 2006, selain itu Ecclestone juga sudah menyatakan akan membawa F1 ke Afrika Selatan dalam lima tahun kedepan. Ia juga menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan Grand Prix Rusia di Moskow atau St Petersburg dalam waktu mendatang. Ratifikasi Uni Eropa tentang pelarangan iklan tembakau yang mulai berlaku pada 31 Juli 2005 semakin memaksa para produsen produk tembakau yang menjadi sponsor olahraga untuk beralih ke lokasi di luar Eropa.

Masa depan Grand Prix Amerika Serikat di Sirkuit Indianapolis juga diragukan sejak hanya enam mobil yang berlomba pada musim 2005 dikarenakan isu masalah keselamatan oleh produsen ban Michelin. Grand Prix Amerika Serikat telah resmi dijadwalkan untuk diselenggarakan kembali pada 2 Juli 2006.

Perubahan peraturan


Demi keselamatan, FIA telah membuat sejumlah perubahan pada peraturan mulai musim 2005, termasuk larangan pergantian ban. Untuk memangkas biaya, aturan setiap mesin harus digunakan untuk dua kali balapan diperkenalkan. Kedua isu tersebut, keselamatan dan biaya adalah dua garis besar yang membawahi sejumlah peraturan yang akan dibuat.

Pola babak kualifikasi sekarang menjadi sekali menggantikan pola lama yang digunakan sejak awal musim 2005 sampai Grand Prix Eropa yang terdiri dari dua kali kualifikasi, Sabtu dan Minggu pagi, dengan posisi start ditukar antara yang pertama dengan yang kedua berdasarkan waktu rata-rata yang dicapai pembalap. Akan tetapi pola babak kualifikasi sekarang ini masih tidak disukai oleh baik pembalap maupun tim.

Mulai musim 2006, penggunaan mesin akan menurun yakni jenis 2,5L V8 menggantikan 3.0L V10. Tetapi beberapa tim diijinkan untuk tetap menggunakan mesin V10 dengan beberapa pembatasan untuk mengurangi biaya. Kedepannya, FIA bermaksud untuk membuat pembatasan-pembatasan dan standarisasi peralatan elektronik dan ban.

Kedepannya, beberapa perubahan radikal akan dibuat. Pada 5 Mei 2005, FIA mengusulkan konsep sayap belakang baru yang akan menghilangkan sayap belakang tunggal yang sekarang dipakai dan akan diganti dengan sayap-sayap baru menyerupai kotak dan akan dipasang dibelakang masing-masing ban belakang. Perubahan ini direncanakan berlaku pada 2007.

Pada 24 Oktober 2005, komisi Formula Satu memutuskan untuk mengganti sistem kompetisi ke sistem "KO". Pada akhir 15 menit pertama, 5 mobil terlambat tidak diperbolehkan melanjutkan babak kualifikasi. Mobil-mobil ini kemudian akan menempati 5 posisi terbelakang berdasarkan urutan waktu yang dicapai masing-masing mobil. Waktu yang dicapai sisa 15 mobil lainnya kemudian akan dihitung ulang. Pada akhir 15 menit kedua, 5 mobil terlambat kembali tidak diperbolehkan melanjutkan babak kualifikasi dan akan menempati posisi 11 sampai 15 menurut waktu masing-masing mobil. Waktu yang dicapai sisa 10 mobil lainnya akan dihitung ulang. Kemudian untuk 20 menit terakhir adalah untuk menentukan posisi kesepuluh mobil yang tersisa berdasarkan waktu yang dicapai masing-masing mobil. Perubahan ini direncanakan akan berlaku mulai musim 2006.

Juga pada musim 2006, penggantian ban waktu pit stop kembali diperbolehkan. Dasar pertimbangannya adalah dengan pengurangan kapasitas mesin akan mengurangi kecepatan. Pembalap juga diperbolehkan memiliki lebih banyak cadangan ban dibandingkan dengan musim 2005. Tujuh set ban cuaca kering, empat set ban cuaca hujan dan tiga set ban cuaca ekstrim. Pembalap kemudian diharuskan untuk memilih jenis ban cuaca kering sebelum kualifikasi dimulai.

Tim-tim kecil


Mundurnya Ford Motor dari kompetisi Formula Satu mempengaruhi beberapa tim-tim kecil. Jaguar Racing kemudian dijual ke Red Bull yang sekarang menjadi Red Bull Racing.

Jordan dan Minardi sama-sama tergantung kepada mesing-mesing Ford Cosworth. Jordang kemudian mempertimbangkan untuk menggunakan mesing Toyota, sementara Minardi tetap menggunakan mesin Cosworth dibawah pemilik baru Cosworth.

Pada musim 2006, Jordan akan berganti nama menjadi Tim F1 Midland. Bulan Juni 2005, BMW membeli saham mayoritas Sauber dan berniat menjadikan timnya sebagai tim pabrikan pada musim 2006. Sebagai hasilnya tim Williams akan menghentikan kerjasamanya dengan BMW dan memilih untuk menggunakan mesin Cosworth pada 2006.
Tim lain Tim F1 Super Aguri dijadwalkan untuk bergabung dengan F1 pada 2006. Tim ini dinamakan sesuai dengan pendirinya Aguri Suzuki, yang pernah menjadi pembalap F1 dan berpartisipasi dalam 88 kali balapan. Tim ini diperkirakan akan mengontrak bekas pembalap BAR Takuma Sato. Mesin kemudian akan disediakan oleh Honda. Sementara itu pada November 2005, mereka telah mengadakan negosiasi dengan bekas pemimpin tim Minardi Paul Stoddart mengenai pembelian rangka untuk kendaraan mereka, yang kemungkinan akan menggunakan model Arrows tahun 2002.


Share and Bookmark:

Profil Felipe Massa

Felipe Massa
Nama lahirFelipe Massa
Lahir25 April 1981
Sao Paulo, Brazil
PekerjaanPembalap F1
Tahun aktif2002-...

Felipe Massa (lahir pada 25 April 19 81 di Sao Paulo). Adalah seorang pembalap Formula 1 berkebangsaan Brasil. Saat ini, Felipe membalap untuk tim Ferrari. Tinggi badannya 166 cm.

Perjalanan karir

Pra Formula 1

Felipe Massa sudah mengenal ajang balapan sejak usia 7 tahun. Saatitu dia bekerja paruh waktu sebagao pengantar pizza. Secara tidakterduga, pada suatu hari dirinya diminta untuk mengantarkan pizza ke sirkuit Interlagos, tempat berlangsungnya GP Brazil. Hal itulah yang membuat dia melirik ajang balapan.Massa memulai karir di ajang gokart pada usia 8 tahun. Dia berada digokart selama 7 tahun, dan malang melintang di ajang nasional Brazilmaupun internasional. Pada 1998, dia pindah ke ajang Formula Chevrolet. Dan finish di P5 pada klasemen akhir. Di tahun 2000, dia pindah ke Eropa dan mengikuti Formula Renault Italia dan Formula Renault Eropa.Kemudian dia pindah ke ajang F3000 Euro Series pada 2001. Dengan meraih6 kemenangan dari 8 balapan, dia ditawari untuk mengetes mobil F1Sauber pada akhir 2001, dan menandatangani kontrak F1 untuk musim 2002.Sebelum menandatangani kontrak F1 dengan Sauber, dia sempat ditawariuntuk membalap bersama Alfa Romeo di ajang European Touring CarChampionship.
Formula 1

Debut bersama Sauber (2002)


Debut F1 Felipe Massa dimulai di GP Australia 2002, bersama rekan setimnya yang lebih berpengalaman, Nick Heidfeld.Dimusim awalnya ini, Felipe hanya mampu mengumpulkan 4 poin, selebihnyadia sering terlibat insiden dan kecelakaan. Bahkan dia dijuluki ‘SiLiar’ karena gaya mengemudinya yang amburadul. Massa sempat terkenapenalti akibat gaya mengemudinya itu di GP Italia. Tim Sauber lalumengganti Massa dengan pembalap senior Heinz-Harald Frentzen di GP AS dan di musim 2003.Sementara Massa, yang sebelumnya banyak dikaitkan dengan Ferrari,akhirnya ditarik oleh Jean Todt selaku bos Ferrari untuk menjadi testdriver pada musim 2003, dengan opsi membalap bagi Ferrari pada masamendatang.

Test driver Ferrari (2003)


Selama musim 2003, Massa belajar banyak di Ferrari sebagai testdriver. Gaya membalapnya yang semua kasar, perlahan mulai menunjukkankemajuan. Tentu semua itu berkat petuah dari sang master Michael Schumacher.Atas perubahan gaya membalapnya tersebut, tim Sauber memutuskankembali menarik Massa untuk musim 2004. Kali ini dia berpasangan dengan Giancarlo Fisichella.

Sauber lagi (2004-2005)


Pada musim 2004, Felipe kembali ke ‘rumah’ asalnya, Sauber Petronas.Di musim keduanya bersama Sauber ini, dia mencetak 12 poin (dari total34 poin konstruktor Sauber). Posisi tertingginya adalah finish di P4pada GP Belgia.Di musim 2005, dia mendapat rekan setim yang baru, yaitu mantan juara dunia F1 musim 1997 asal Kanada, Jacques Villeneuve (JV). Villeneuve, yang sebelum balapan sudah menyombongkan diri akanmengalahkan Massa, terpaksa harus mengakui bahwa dia kalah bagusdibanding rekan setimnya yang masih muda tersebut.Momen paling unik antara JV-Massa adalah ketika di GP Monaco.Saat itu keduanya berebut masuk tikungan Ste-Devote. Akhirnya yangterjadi adalah kecelakaan. Sejak saat itu pulalah, pertemanan JV-Massasedikit renggang.Akhir 2005, Ferrari secara tiba-tiba memutus kontrak Rubens Barrichello yang sedianya akan berakhir musim 2006. Dan memenuhi janjinya untukmenarik Felipe Massa. Sebetulnya, Massa disarankan oleh Peter Sauberagar tetap tinggal di Sauber (yang kemudian dibeli BMW). Namun Massamenolak dengan alasan kesempatan untuk menjadi juara dunia di Ferrarilebih besar ketimbang jika dirinya tetap bertahan di Sauber.

Tandem Michael Schumacher (2006)


Pada musim 2006, Massa mendapat sebuah tantangan besar denganmenjadi tandem Michael Schumacher di tim Ferrari. Berbeda dengan rekansetim Schumi sebelumnya (semacam Eddie Irvine atau Rubens Barrichello),kali ini Massa merasa bahwa dia bukan menjadi ‘pelindung’ atau‘mengalah untuk Schumi.Diluar dugaan, Michael Schumacher secara terang-terangan membimbingMassa seperti guru pada muridnya. Hasilnya adalah kemenangan pertama diTurki, dan disusul di GP Brazil pada 22 Oktober.Dengan kemenangan gemilang ini, Felipe Massa memecahkan telur yang dierami Brazil selama 13 tahun. Sebab terakhir kali orang Brazil menang dikandangsendiri adalah pada GP Brazil 1993 yang dimenangi oleh almarhum AyrtonSenna.Di akhir musim, Michael Schumacher memutuskan pensiun dan posisinya akan digantikan oleh mantan pembalap McLaren yang pernah bertarung dengan Massa di Formula Renault tahun 2000, Kimi Raikkonen.Massa sendiri finish di P3 dalam klasemen akhir pembalap musim 2006.

Bersama Kimi (2007)


Di awal musim 2007, banyak orang yang menggunjingkan bahwa Kimi danMassa tidak akur. Banyak yang menganggap bahwa keduanya itu ibarat apidan es. Yang satu dingin (Raikkonen), yang satunya panas karena Latino(Massa). Namun ternyata fakta dilapangan berbalik 180o. Justru malah ditim lawan (McLaren) yang seperti itu. Sudah bukan rahasia umum, bahwaFernando Alonso dan Lewis Hamilton tidak harmonis. Sementara di Ferrari, walaupun status pembalap utama dihapus oleh Luca Montezemolo selaku presiden Ferrari, namun hubungan Massa dan Kimi tetap harmonisdan saling membantu demi membawa Ferrari kembali ke tahta juara dunia.Massa memenangi lomba secara spektakuler di Bahrain dan Spanyol.Di GP Eropa dia bersitegang dengan Alonso yang dari rekaman video TVterlihat mengolok-olok Massa yang dianggap Alonso sebagai pembalapamatir. Kontan Massa marah, namun berhasil diredam oleh MichaelSchumacher yang menjadi tamu istimewa GP Eropa di sirkuit Nurburgring.Di GP Turki, 26 Agustus 2007, Massa kembali mengulangi apa yang iaraih tahun 2006. Memenangi lomba dengan posisi 1-2 untuk Ferrari.Namun harapan Massa untuk menjadi kampiun dunia 2007 kandas di GP Jepang setelah dia gagal merangsek kedepan akibat hujan deras. Massa akhirnyamemutuskan untuk membantu Kimi semaksimal mungkin demi meraih gelarjuara dunia pembalap 2007 (gelar konstruktor diperoleh Ferrari tanpaperjuangan setelah McLaren didiskualifikasi akibat kasus‘Stepney-gate’).Di GP kandang, Brazil, Massa memainkan perannya dengan sempurna.Start dari pole, Massa akhirnya mengalah pada Kimi dalam strategi pit.Publik Brazil juga menerima apa yang Massa lakukan dan turut bergembirasaat Kimi menang dan dinyatakan ‘sah’ sebagai juara dunia F1 2007(walaupun gelar Kimi baru sah pada tanggal 15 November 2007).Massa mengakhiri musim 2007 dengan finish di P4 klasemen pembalap.

Fakta unik

  • Walaupun asli sebagai warga negara Brazil, Massa bukanlah 100% asli Brazil, dikarenakan kakeknya merupakan imigran dari Italia.
  • Massa menikahi model Brazil, Rafaela Bassi pada tanggal 29 November2007 di Sao Paulo, Brazil. Pernikahan ini dihadiri oleh MichaelSchumacher dan Kimi Raikkonen.
  • Felipe Massa jago bermain sepakbola seperti anak Brazil kebanyakkan.
  • Massa tinggal di Zurich, Swiss, tak jauh dari rumah Kimi Raikkonen dan sang mentor, Michael Schumacher.
  • Massa bisa berbicara dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Inggris, bahasa Italia, dan bahasa Portugal logat Brazil.
  • Felipe Massa adalah sahabat dekat Roberto Carlos (pemain Fenerbahce). Kini Massa adalah salah satu fans dari Fenerbahce. Sebelumnya ketika Carlos masih di Real Madrid, Massa adalah fans El Real.
  • Wajah Massa mirip seperti anak kecil, sehingga publik menjulukinya sebagai ‘pembalap F1 berwajah bayi’.
  • Kimi Raikkonen dan Felipe Massa dianggap oleh majalah F1 Racingsebagai pasangan pembalap terbaik yang pernah dimiliki oleh Ferrarisejak duet Alain Prost-Nigel Mansell pada 1990 lalu.


Share and Bookmark:

Profil Michael Schumacher

Michael Schumacher
Nama lahirMichael Shoelatder Schumacher
Lahir 3 Januari 1969
Hürtd-Hermülheim, Jerman
Nama lain Schumi, Schuey
Pekerjaan Pembalap F1, Manajer, Pengusaha
Tahun aktif 1991-2006


Michael Shoelatder Schumacher (dikenal orang dengan nama Michael Schumacher, panggilannya Schumi atau Schuey) (lahir 3 Januari 1969 di Hürtd-Hermülheim, Jerman) adalah seorang pembalap Formula 1 asal Jerman. Tinggi badannya 174 cm. Adiknya, Ralf, juga adalah pembalap Formula 1. Pertama kalinya membalap di ajang Formula 1 pada tahun 1991, sejak saat itu ia telah menjuarai 90 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara umum (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004). Schumacher mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang tersebut pada 10 September 2006, dan pensiun pada akhir musim 2006. Setelah pensiun, Schumacher masih terlibat dengan tim Ferrari untuk membina pembalap-pembalap muda seperti Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.

Perjalanan karir


Pra Formula 1


Michael memulai kariernya di ajang Formula Koenig pada tahun 1987, sebelum pindah ke ajang Formula Ford. Di sini ia menjadi runner-up di belakang mantan pembalap Sauber, Mika Salo, di kejuaraan European Championship, dan keempat di seri Jerman. Tahun 1989, ia pindah ke seri Formula 3 Jerman. Di sana ia berhasil mengisi posisi ketiga, menyamai hasil yang dicapai rekan setim dan senegaranya, Heinz-Harald Frentzen, hanya satu poin di belakang runner-up. Schumi juga piawai di ajang sportcar. Ia menjadi anggota tim Mercedes Junior, dan juara di Meksiko. Lalu ia kembali juara di Autopolis pada 1991. Di tahun yang sama, ia juga memulai debutnya di ajang Formula 3000, dan ia menduduki peringkat kedua di Sugo, Jepang.

Jordan (1991)


Pada Agustus 1991, ia memulai debutnya di F1, dan bergabung bersama tim Jordan, di GP Belgia. Menggantikan Bertrand Gachot yang sedang dihukum oleh kepolisian Inggris. Ia menempati grid ketujuh dalam kualifikasi, namun gagal menyelesaikan balapan akibat kerusakan kopling di lap pertama. Itu merupakan satu-satunya balapan bersama Jordan, sebelum akhirnya pindah ke tim Benetton.

Di Benetton, Schumi banyak mendapat pelajaran berharga dari mantan juara dunia Nelson Piquet. Schumi meraih poin perdananya di GP Italia, dengan mengalahkan Nelson Piquet, baik di kualifikasi, maupun di race.

Benetton (1991-1995)


Tahun 1992, dirinya mampu menaiki podium sebanyak 8 kali, salah satunya adalah kemenangan pertamanya di GP Belgia, dan menyelesaikan musim tersebut di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 53 poin.

Pada 1993, Schumi kembali menunjukkan bakatnya sebagai calon pembalap besar. Namun, di tahun itu Schumi hanya menang sekali di Portugal. Itupun setelah melalui perjuangan keras melawan duo Williams. Posisi klasemen akhir Schumi adalah ke-4 dengan 52 poin.

Setelah kematian Senna, aksi brilian Schumi makin tak terbendung. Ia mengalahkan Damon Hill hanya dengan selisih satu poin, setelah sebelumnya mengalami insiden yang kontroversial di GP Australia. Schumi pun akhirnya berhasil menjadi juara dunia untuk kali pertama sepanjang karirnya (yang pertama juga untuk tim Benetton).

Pada 1995, dengan dibantu mesin Renault yang sama seperti Williams, Schumi mendominasi musim bersama rekan setimnya Johnny Herbert. Setelah sembilan kali menang, ia merebut mahkota untuk yang kedua kalinya ditahun tersebut, sebelum akhirnya pindah ke Ferrari pada 1996.

Ferrari (1996-2006)


Pada 1996, Schumi hanya mampu menang tiga kali, dan gelar juara tahun tersebut diambil oleh rivalnya, Damon Hill. Ia banyak melakukan perubahan di Ferrari, salah satunya adalah mendatangkan kru-kru dari Benetton, diantaranya Ross Brawn dan Rory Byrne. Schumi ditemani oleh pembalap Irlandia, Eddie Irvine.

Pada 1997, Schumi nyaris menjadi juara dunia, sayang insiden di GP terakhir dengan Jacques Villeneuve memupus jalannya menjadi juara. Seluruh poin Schumi dihapus akibat insiden Jerez tersebut.

Tahun 1999, Schumi mengalami kecelakaan hebat di GP Inggris, di lap pertama, dan harus beristirahat untuk beberapa bulan akibat patah kaki. Walau rekan setimnya, Eddie Irvine, nyaris mencuri gelar juara dunia, Ferrari berhasil menjadi juara konstruktor untuk pertama kalinya sejak 1983.

Di musim 2000, Michael berhasil menang di tiga balapan awal, dan Ferrari kian tak terhentikan sepanjang musim. Ia berhasil menjadi juara dunia bersama tim Ferrari untuk pertama kalinya setelah 21 tahun.

Musim 2001 menjadi era besarnya dominasi Ferrari, mulai dari Australia hingga Jepang. Michael memecahkan banyak rekor dan merebut gelar juara dunia untuk yang keempat kalinya di GP Hungaria, ketika masih ada empat balapan tersisa di musim itu. Ia menjadi pemegang rekor juara GP terbanyak, mengalahkan rekor Alain Prost yang pernah menang 52 kali.

Hal yang sempat merusak reputasinya adalah ketika di tahun 2002 tim memerintahkan team-order di Austria. Saat itu Rubens Barrichello harus memberikan jalan agar Schumi bisa menang. Untuk pertama kalinya, penonton begitu kecewa dan mencemooh mereka saat menaiki podium. Meskipun begitu, Schumi sukses merengkuh gelar kelimanya di tahun 2002 tersebut.

Di musim 2003, Michael Schumacher menorehkan sejarah; ia berhasil menjadi pembalap satu-satunya yang merebut gelar juara dunia sebanyak enam kali. Meskipun ditahun tersebut dia harus berjuang sampai GP terakhir setelah mendapat perlawanan keras dari Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, dan Juan Pablo Montoya.

Musim 2004 prestasi Ferrari kembali meningkat seperti musim 2002, Schumi kembali menjadi juara dunia dengan mudah. Bahkan Ferrari seakan tanpa lawan karena baik Schumi dan Rubens Barrichello selalu mendominasi podium balapan dengan mudah. Ferrari di tahun itu hanya kalah di Monaco (oleh Jarno Trulli – Renault), Spa (oleh Kimi Raikkonen – McLaren), dan Brazil (oleh Juan Pablo Montoya – Williams).

Pada 2005, Schumi seakan loyo, dikarenakan performa Ferrari yang sedikit lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Schumi hanya menang di Amerika Serikat, itupun karena balapan hanya diikuti enam mobil (semuanya berban Bridgestone). Sementara semua tim lawan yang memakai Michelin memutuskan mundur dari lomba karena alasan keamanan. Schumi berada di posisi tiga klasemen akhir dibawah Fernando Alonso (Renault) dan Kimi Raikkonen (McLaren).

Ferrari mulai memperbaiki diri di musim 2006. Schumi pun mendapat rekan setim yang baru, yaitu Felipe Massa. Dan berpeluang meraih gelar kedelapan apabila mesin Ferrari-nya tidak meledak di Jepang. Schumi mengumumkan bahwa dia akan pensiun diakhir 2006, dan Kimi Raikkonen akan menggantikan posisinya di 2007. Balapan terakhir Schumi di Brazil 2006 dipenuhi isak tangis jutaan fans F1 diseluruh dunia (baik yang suka ataupun benci padanya). Sadar tidak bisa meraih gelar kedelapannya setelah gagal di Jepang, Schumi mempertontonkan aksi terbaiknya. Start dari posisi 10 dan terlempar kebelakang akibat ban bocor, Schumi mampu menyikat semua lawannya hingga posisi empat. Balapan sendiri akhirnya dimenangi rekan setimnya, Felipe Massa.

Pasca Formula 1


Setelah resmi pensiun, Schumi masih aktif sebagai duta Ferrari. Banyak kegiatan amal yang Schumi lakukan di tahun 2007, dan sesekali dia pun datang ke sirkuit untuk melihat bagaimana perkembangan tim Ferrari pasca dirinya pensiun. Schumi pun banyak memberikan perhatiannya pada dua pembalap Ferrari sekarang yang masih muda, yaitu Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.

Pada Desember 2007 lalu, Schumi kembali ke trek untuk mengetes mobil Ferrari. Sempat muncul rumor bahwa Schumi akan kembali ke kokpit mobil F1, namun Schumi menegaskan bahwa keputusan dirinya untuk pensiun sudah bulat, dan tak akan kembali membalap di musim 2008 ini.

Januari 2008, Schumi resmi diangkat sebagai konsultan tim Ferrari bersama koleganya, Rory Byrne. Sementara teman Schumi yang lain yaitu Ross Brawn memutuskan mencari tantangan baru dengan menjadi team principal Honda F1.

Hal lain


  • Schumi merupakan satu-satunya pembalap yang mampu meraih total 1000 poin lebih di F1.

  • Hobi Schumi adalah bermain sepakbola, bersama Ronaldo, Zinedine Zidane, Pavel Nedved, dan Alessandro Del Piero, Schumi sempat mengadakan pertandingan amal, dengan tim yang diisi para atlet semacam Boris Becker, Roger Federer, dan Valentino Rossi.

  • Ibunda Schumi, Elizabetd, meninggal tepat ketika Schumi berlaga di GP San Marino 2003. Dan kemenangannya di San Marino saat itu didedikasikan untuk ibunya.

  • Schumi merupakan sahabat terdekat Mika Hakkinen, bahkan Hakkinen sempat memberinya kenang-kenangan berupa seekor kura-kura (Hakkinen adalah pecinta kura-kura).

  • Dalam usaha penyembuhan dari cedera patah kaki di 1999, ia bertemu dengan Paus Johannes Paulus II di Vatikan. Uniknya, Schumi bukanlah seorang Katolik, Schumi adalah seorang Protestan.

  • Kemenangan unik Schumi terjadi di GP Inggris 1998 dan Brazil 2002. Di Inggris 1998 dia memenangi lomba dari pitlane akibat terkenal penalti 10 detik, sementara di Brazil 2002 Schumi menang tanpa kibasan bendera finish karena Pele sebagai petugasnya belum paham.

  • Schumi juga adalah seorang penggemar motor besar, bahkan dia lebih senang mengendarai motor saat datang dari hotel ke sirkuit.

  • Schumi adalah duta UNESCO sejak 1995.

  • Produsen jam tangan Omega adalah salah satu sponsor Schumi. Selain Schumi, Omega juga memakai Pierce Brosnan dan kini Daniel Craig sebagai duta mereka.

  • Deutsche Vermogensberatung adalah sponsor pribadi Schumi dan telah nangkring di topinya sejak 1998 sampai saat ini.

  • Schumi adalah fans dari band Red Hot Chili Peppers.

  • Schumi dan Barrichello pernah hadir di final Liga Champions musim 2002-03 antara AC Milan vs. Juventus di stadion Old Trafford, Manchester, Inggris. Dan mereka berdua mendukung Juventus sebagai salah satu anak perusahaan FIAT yang juga membawahi tim Ferrari, sayangnya Juve kalah via adu penalti.

  • Schumi menikah dengan Corrina pada pertengahan 1995, dan mempunyai dua anak, Gina Maria dan Mick.

  • Schumi adalah seorang penyayang anjing.

  • Schumi juga pernah ketahuan menghisap cerutu dan minum bir bersama Mika Hakkinen seusai GP Belgia 2000.

  • Aksi aneh Schumi dilakukan seusai GP Jepang 2003, di sebuah hotel dirinya kepergok melempar TV dan kulkas kecil dari kamar hotel dikarenakan mabuk.

  • Schumi telah memenangi balapan F1 di 22 sirkuit berbeda, sirkuit yang belum pernah ia juarai adalah Turki, Meksiko, dan Luxemburg.

  • Schumi merupakan satu-satunya pembalap Jerman yang sukses menjadi juara dunia di Formula 1.


Statistik


Karir


  • Debut GP: Belgia 1991

  • Tampil: 250 kali

  • Start GP: 249 kali (gagal start di GP Prancis 1996)

  • Menang: 91 kali

  • Pole: 68 kali

  • Total poin: 1369 (termasuk yang didiskualifikasi tahun 1997)

  • Juara dunia: 7 kali


Musim ke musim


  • 1984 - Juara Junior Kart Jerman

  • 1985 - Juara Junior Kart Jerman, bergabung di kejuaraan dunia

  • 1986 - Karting Jerman, ke-3 / Karting Eropa, ke-3

  • 1987 - Juara Karting Jerman dan Eropa

  • 1988 - Juara Formula Koenig / FF1600 Eropa, ke-2 / FF1600 Jerman, ke-6

  • 1989 - Formula 3 Jerman, ke-3

  • 1990 - Prototypes, ke-5 (21 poin) / Juara F3 Jerman

  • 1991 - Prototypes, ke-9 (43 poin) / Jordan (1 balapan) dan tim Benetton, ke-12 (4 poin)

  • 1992 - Formula 1 (Benetton), ke-3 (53 poin)

  • 1993 - Formula 1 (Benetton), ke-4 (52 poin)

  • 1994 - Formula 1 (Benetton), Juara Dunia (92 poin)

  • 1995 - Formula 1 (Benetton), Juara Dunia (102 poin)

  • 1996 - Formula 1 (Ferrari), ke-3 (59 poin)

  • 1997 - Formula 1 (Ferrari), ke-2 (78 poin), didiskualifikasi akibat insiden Jerez

  • 1998 - Formula 1 (Ferrari), ke-2 (86 poin)

  • 1999 - Formula 1 (Ferrari), ke-5 (44 poin), sempat cedera dan absen 6 balapan

  • 2000 - Formula 1 (Ferrari), Juara Dunia (108 poin)

  • 2001 - Formula 1 (Ferrari), Juara Dunia (123 poin)

  • 2002 - Formula 1 (Ferrari), Juara Dunia (144 poin)

  • 2003 - Formula 1 (Ferrari), Juara Dunia (93 poin)

  • 2004 - Formula 1 (Ferrari), Juara Dunia (148 poin)

  • 2005 - Formula 1 (Ferrari), ke-3 (62 poin)

  • 2006 - Formula 1 (Ferrari), ke-2 (121 poin), pensiun diakhir musim


Share and Bookmark:

Profil Juara dunia F1 2007: Kimi Raikkonen

Kimi Matias Räikkönen
kimi raikkonen
Nama lahirKimi Matias Raikkonnen
Lahir 17 Oktober 1979
Espoo, Finlandia
Nama lain Kimi Raikkonen, Kimster
Pekerjaan Pembalap F1
Tahun aktif 2001-...


Kimi Matias Räikkönen adalah seorang pembalap Formula 1 dari Finlandia yang lahir pada tanggal 17 Oktober 1979 di Espoo, Finlandia. Kimi saat ini membela tim Formula 1 Scuderia Ferrari, dan baru saja memenangkan gelar juara dunia pembalap musim 2007 setelah sebelumnya selalu gagal.
Sebelum di Ferrari, Kimi membela tim F1 Inggris, McLaren-Mercedes selama lima musim (2002-2006). Dan Kimi memulai karir F1-nya di Sauber Petronas pada 2001 setelah sebelumnya ‘hanya’ mengantungi balapan sebanyak 23 kali di Formula Renault.

Sebelum Formula 1


Sebelum masuk ke F1, Räikkönen sudah mencatatkan sukses diajang gokart sejak usia 10 tahun. Dia menempati posisi kedua di European Formula Super A Championship tahun 1999. Selanjutnya dia pindah ke ajang Formula Ford Eropa.
Tahun selanjutnya (2000) dia pindah ke ajang Formula Renault, dan langsung memenangi empat lomba awal. Puncaknya dia menjadi juara dengan memenangi tujuh dari 10 lomba yang digelar di Formula Renault pada akhir 2000. Hal inilah yang membuat Peter Sauber dari Sauber-Petronas kepincut, dan memperjuangkan nama Kimi demi super license FIA.

Karir Formula 1


Sauber-Pertronas (2001)


Sauber C21 (2001)


Kimi Räikkönen memasuki dunia F1 pada awal 2001. Saat itu, dia hanya mengantungi izin balapan (super license) sampai GP San Marino, dikarenakan catatan balapannya yang masih sangat minim untuk standar Formula 1 (dia hanya mengantungi balapan sebanyak 23 kali)
Namun meskipun dianggap minim pengalaman dengan mobil balap, tak disangka Kimi melejit sepanjang 2001. Bahkan dia dilirik oleh dua tim besar, Ferrari dan McLaren. Dalam kover majalah F1 Racing Agustus 2001 digambarkan bahwa Kimi akan menjadi juara dunia F1 masa depan dari tim Ferrari.
Namun dalam sebuah acara di GP Italia, 15 September 2001, akhirnya terungkap bahwa Kimi akan pindah ke McLaren mulai musim 2002, tak urung berita ini membuat tim Ferrari kecewa berat. Di McLaren, Kimi akan menggantikan senior satu negaranya, Mika Hakkinen.
Selama musim 2001, Kimi terbilang sukses. Meraih 9 poin, dan nyaris naik podium di GP Austria (dia mengorbankan P4-nya buat Schumi) dan Kanada (gagal gara-gara disundul Ricardo Zonta).

McLaren-Mercedes (2002-2006)


McLaren MP4-17 (2002)

Musim 2002 Kimi menunggangi senjata baru, MP4-17 yang ternyata tidak kompetitif. Beberapa kali dia gagal mencapai hasil maksimal bersama rekan setimnya, David Coulthard.
Namun dia mencatat podium pertamanya dengan finish di P3 di GP Australia, dibelakang Michael Schumacher dan Juan Pablo Montoya.
Satu-satunya kekecewaan Kimi adalah saat dia memimpin GP Prancis. Ketika itu dia memimpin lomba, namun gagal menang gara-gara selip lima lap menjelang finish akibat ceceran oli. Sialnya, musibah itu malah membuat rekor bagi Michael Schumacher yang mencetak gelar dunia kelimanya.
McLaren MP4-17D (2003)

Kali ini Kimi memakai mobil McLaren tahun sebelumnya namun dimodifikasi menjadi MP4-17D. Setelah lama menanti, Kimi akhirnya memenangi lomba disirkuit Sepang Malaysia.
Selama musim 2003, Kimi terbilang sukses. Dia mampu menjadi runner-up dibelakang Schumi dengan selisih 2 poin dalam klasemen akhir (Schumi 93pts, Kimi 91pts).
Sekali lagi, kegagalan Kimi menjadi juara dunia adalah akibat buruknya reliabilitas McLaren. Seharusnya Kimi menang di GP Eropa setelah dia memimpin jauh. Namun sayang, mesin Mercedes Benz di mobil Kimi malah meledak.
Sementara momen unik terjadi di GP Brazil. Saat itu balapan dihentikan gara-gara kecelakaan antara Fernando Alonso dan Mark Webber. Dan menurut komputer, Kimi dinyatakan jadi juara. Namun diruang sidang FIA lima hari kemudian. Akhirnya runner-up GP Brazil, Giancarlo Fisichella dinyatakan menang balapan. Kimi menerima hal tersebut dengan sportif, dan saling menukar piala dengan Fisichella di GP San Marino dua minggu kemudian.
McLaren MP4-19/19B (2004)

Musim terburuk Kimi, reliabilitas McLaren sangat-sangat buruk. Bahkan saking kesalnya, Kimi terus membejek gas ketika mesin Mercy-nya meledak di Bahrain.
Perbaikan mulai dilakukan McLaren ditengah musim, dengan merevisi MP4-19 menjadi MP4-19B. Dan berkat perjuangan keras ditambah sedikit keberuntungan, akhirnya Kimi bisa naik podium juara di GP Belgia, setelah mendapat perlawanan keras dari dua Ferrari F2004 milik Michael Schumacher dan Ruberns Barrichello.
Akhir 2004, McLaren mengumumkan bahwa Kimi akan mendapat rekan setim baru yaitu mantan pembalap ChampCar yang sebelumnya memperkuat tim F1 Williams-BMW, Juan Pablo Montoya.
McLaren MP4-20 (2005)

Perubahan regulasi rupanya menguntungkan tim-tim berban Michelin yang juga digunakan oleh McLaren. Dan menyiksa bagi para pengguna Bridgestone, khususnya sang master, Michael Schumacher yang selama musim 2005 terbilang gagal total.
Kimi secara dominan memenangi GP Spanyol, lalu disusul dengan kemenangan di Monaco, Kanada, Hungaria, dan Jepang. Sayang problem reliabilitas masih menghantui McLaren.
Momen paling mengecewakan bagi Kimi adalah (lagi-lagi) di GP Eropa. Saat itu tersisa satu lap dan Kimi memimpin dengan suspensi dan ban yang sedikit rusak. Tepat ditikungan pertama lap terakhir. Suspensi depan kiri mobil Kimi jebol, dan terpaksa tersingkir.
Fernando Alonso dari tim Renault memenangi musim 2005 dengan selisih hampir 30 poin atas Kimi. Sekaligus mecatatkan dirinya sebagai juara dunia termuda sepanjang sejarah F1. Ironisnya, inilah catatan sejarah yang sebelumnya hendak diburu Kimi di musim 2003.
Di akhir musim rumor beredar bahwa Kimi Räikkönen akan meninggalkan tim di akhir 2006. Dan pada Desember 2005, McLaren mengumumkan bahwa Fernando Alonso akan bergabung mulai musim 2007. Ferrari yang mulai berburu pembalap baru untuk menggantikan Michael Schumacher akhirnya kembali melirik buruannya yang lepas pada 2002 lalu ini. Selain Ferrari, tim Toyota juga berminat. Demikian juga Renault yang baru saja kehilangan Fernando Alonso yang hijrah ke McLaren.
McLaren MP4-21 (2006)

Mimpi buruk 2004 kembali terulang pada musim 2006 di McLaren. Baik Kimi maupun Montoya (pertengahan musim JPM mundur dari McLaren dan digantikan Pedro de la Rosa) sama-sama tidak bisa mencetak hasil maksimal.
Satu-satunya momen heroik Kimi adalah di GP Bahrain. Start dari P22 akibat kecelakaan di kualifikasi, Kimi mampu naik ke depan dan finish di P3 dengan strategi satu stop.
Podium tertinggi McLaren musim itu dicetak di GP Hungaria oleh Pedro de la Rosa yang finish di P2, yang sialnya malah menjadi musibah untuk Kimi karena dia kecelakaan setelah ditabrak mobil Toro Rosso milik Vitantonio Liuzzi.
Pada GP Italia di Monza, akhirnya teka-teki kemana Kimi akan pindah terjawab sudah. Mulai 2007, Kimi akan membalap untuk Ferrari menggantikan Michael Schumacher, dan akan bertandem bersama pembalap muda Brazil, Felipe Massa.

Scuderia Ferrari (2007-…)


Ferrari F2007 (2007)

Reformasi di Ferrari. Tidak ada lagi Michael Schumacher dan Ross Brawn. Kimi mengawali musim dengan baik, walaupun sempat ada rumor bahwa dia bersitegang dengan Massa. Target yang dibebankan oleh Luca Montezemolo selaku presiden tim Ferrari tidak main-main, juara dunia (entah itu oleh Massa atau Kimi). Dan lagi kini sesama rekan setim bisa salng bertarung. Satu hal yang tidak pernah ada diera Michael Schumacher.
Di GP Australia, Kimi memenangi lomba dengan sempurna. Start dari pole dan mencetak fastest lap. Namun kemenangan Kimi tertunda hingga GP Prancis akibat beberapa masalah pada F2007-nya. Di Prancis Kimi kembali bangkit, disusul di Inggris seminggu kemudian.
Hal ini membuat Kimi kembali ke bursa juara dunia. Dengan kemenangan gemilang selanjutnya di Belgia dan China, dan pertolongan dari rekan setimnya, Felipe Massa yang sudah tidak punya peluang lagi untuk jadi juara dunia sejak GP Jepang, Kimi memasuki GP Brazil di akhir musim dengan hanya tertinggal 7 poin dari Lewis Hamilton sang pemimpin klasemen. Tak disangka, Hamilton gagal di Brazil. Dan dengan kemenangan spektakuler, Kimi akhirnya jadi juara dunia di Brazil. Di klasemen, Kimi hanya unggul 1 poin atas Hamilton dan Alonso (Kimi 110pts, Hamilton/Alonso 109pts).
Namun, dia tak bisa langsung menikmati kemenangannya. McLaren mengajukan banding atas bahan bakar dingin yang digunakan tim BMW dan Williams. Beberapa orang menganggap hal ini adalah sebagai akal-akalan McLaren agar bisa mengkatrol Hamilton jadi juara dunia setelah sebelumnya terkena aib akibat kasus spionase ‘Stepney-gate’ yang mengakibatkan penghapusan seluruh poin konstruktor McLaren dan denda 100 juta dollar oleh FIA. Namun ternyata, sidang banding FIA tanggal 15 November menolak pengajuan banding McLaren, dan Kimi Räikkönen tetap dinyatakan sah menjadi juara dunia 2007.

Diluar Lintasan


Berlainan dengan sifatnya yang dingin dan pendiam (sehingga dia mendapat julukan Iceman). Kimi ternyata sangat ‘aktif’ didunia luar. Khususnya di dunia glamour ala selebritis.
Bukan rahasia lagi, Kimi sempat kepergok mabuk-mabukan diluar lintasan. Saat itu adalah akhir 2004, menjelang launching mobil McLaren MP4-20. Kimi tertangkap basah sedang pesta pora di Gran Canaria, Spanyol. Dan ditemukan dalam kondisi setengah pingsan pada pagi harinya sambil memeluk balon lumba-lumba.
Kimi juga dikenal tidak peduli dengan lingkungan tim. Niki Lauda pernah berkata, bahwa Kimi adalah pembalap dengan talenta super, sayang kebiasaannya yang sedikit pemalas telah menghalangi semua usahanya. Pada GP Spanyol 2007 sesaat setelah dia tersingkir gara-gara hidrolik. Kimi malah langsung pulang ke hotel dan menyaksikan acara hoki es (kebetulan dia adalah fans hoki es), dan membiarkan Felipe Massa beserta Ferrari menikmati kemenangannya.
Namun bukan berarti kehidupan Kimi penuh sisi buruk. Setidaknya dia masih mau beramal. Bersama Felipe Massa, Casey Stoner, dan Loris Capirossi, Kimi melakukan ski amal FIAT Group (yang membawahi Ferrari, Ducati, dan Juventus FC) pada Januari 2007 lalu.
Kimi juga ternyata seorang humoris juga. Walaupun jarang tertawa, tetapi dia adalah seorang yang ramah dan hangat. Dan dia adalah salah satu fans penyanyi Eminem dan grup band U2. Selain itu Kimi juga punya kebiasaan unik yaitu tidur sejenak menjelang balapan, melupakan segala sesuatu hal yang akan terjadi padanya di balapan nanti.
Kimi menikah dengan Jenni Dahlman pada musim panas 2002 di Finlandia. Pasangan ini menetap di Zurich, Swiss. Tak jauh dari kediaman Felipe Massa, sang rekan setimnya.

Data diri


  • Nama panggilan: Iceman, Kimppa, Rakka; mekanik mobilnya memanggilnya Kimster

  • Kebangsaan: Finlandia

  • Tinggi: 175 cm

  • Berat badan: 65,0 kg

  • Warna rambut: blonde/pirang

  • Warna mata: Biru

  • Kantor: Formula Renault - Chigwell, Inggris


Fakta unik


  • Pada musim 2005, Räikkönen mencatat tujuh kemenangan di F1 tanpa memenangi gelar dunia, menyamai rekor Alain Prost pada 1984 dan 1988, serta Michael Schumacher pada 2006.

  • Pada musim 2005 dan 2006, dia menyamai rekor Schumi yang dicatat pada 2004 dengan mencatat 10 fastest lap.

  • Pada GP Australia 2007, Kimi menyamai rekor Nigel Mansell pada 1989 sebagai pembalap baru Ferrari yang sukses memenangi lomba di GP pertamanya untuk Ferrari.

  • Kimi Räikkönen juga sukses menyamai rekor Jody Schekter (1979) sebagai pembalap baru Ferrari yang langsung meraih gelar dunia di musim petramanya.


Share and Bookmark:

Daftar Juara F1 terbanyak

Daftar di bawah ini adalah daftar pembalap juara F1 terbanyak .
Michael Schumacher memegang rekor terbanyak dengan 7 kali juara dunia sementara Juara dunia F1 2007, Kimi Raikonnen baru 1 kali

Pembalap Total Musim
Michael Schumacher7 1994-1995, 2000-2004
Juan Manuel Fangio5 1951,1954-1957
Alain Prost4 1985-1986, 1989, 1993
Jack Brabham3 1959-1960, 1966
Jackie Stewart1969, 1971, 1973
Niki Lauda1975, 1977, 1984
Nelson Piquet1981, 1983, 1987
Ayrton Senna1988, 19900-1991
Alberto Ascari 2 1952-1953
Jim Clark1963, 1965
Graham Hill1962, 1968
Emerson Fittipaldi19722, 1974
Mika Häkkinen1998-19999
Fernando Alonso2005-2006
Nino Farina1 1950
Mike Hawthorn1958
Phil Hill1961
John Surtees1964
Denny Hulme1967
Jochen Rindt1970
James Hunt1976
Mario Andretti1978
Jody Scheckter1979
Alan Jones1980
Keke Rosberg1982
Nigel Mansell1992
Damon Hill1996
Jacques Villeneuve1997
Kimi Raikonen2007


Share and Bookmark: