Nov 8, 2009

Sebastian vettel tutup gelar juara GP 2009 Abu Dhabi



Sebastian Vettel mengakhiri musim dengan kemenangan di seri terakhir. Untuk pembalap Red Bull itu, inilah akhir yang sempurna untuk musim 2009. Balapan di Yas Marina, Minggu (1/11/2009), sukses dilalui Vettel sebagai pembalap yang paling pertama melewati garis finis. Itu dia capai dari posisi start dua.

Di awal balapan, Vettel sebenarnya masih terpaku di belakang Lewis Hamilton yang start dari posisi terdepan. Namun, masalah rem yang bikin Hamilton harus retire sudah melapangkan jalan Vettel ke podium.

"Itu balapan luar biasa. Kami start dengan baik. Tidak cukup untuk menyalip Lewis, tapi nyaris, jadi saya terkejut. Kemudian Lewis menekan tombol (KERS) di lintasan lurus dan menjauh," ujar Vettel mengingat awal jalannya balapan, seperti dikutip Autosport.

"Saya bisa membayangi, kami tahu (mobil) kami lebih berat tapi saya bisa menjaga jarak dengannya. Ada tekanan luar biasa di pitstop. Setelah itu dia retire, tapi itu balapan yang luar biasa," lanjut dia.

Setelah mengambil alih pimpinan balapan dari tangan Hamilton, bukan berarti tugas Vettel selesai sampai situ. Dia masih harus mengamankan posisinya dari kejaran Mark Webber dan Jenson Button yang lantas finis di posisi satu dan dua secara berurutan.

"Mobilnya benar-benar fantastis. Sangat menyenangkan bisa duduk di dalam balik kemudi mobil malam ini," tukasnya.

Kesuksesan Vettel di Yas Marina juga merupakan kemenangan nomor empatnya musim ini, dalam menyemen posisi nomor dua di klasemen akhir pembalap. Untuk timnya yang juga jadi runner-up di klasemen konstruktor, finis satu-dua juga adalah kali keempat.

"Kesimpulannya, ada banyak suka duka di musim ini. Kami sangat kuat di paruh kedua, finis 1-2 keempat untuk Red Bull, jadi selamat kepada tim. Mereka sudah sangat membanting tulang."

"Finis di papan atas adalah cara yang sempurna untuk mengakhiri musim," demikian dia


Share and Bookmark:

Oct 19, 2009

Data & Fakta Seputar Jenson Button

Jenson Button memastikan gelar juara dunia pembalap F1 untuk kali pertama dalam karirnya. Button adalah orang Inggris ke-10 yang sukses menggondol titel prestisius tersebut.

Satu seri masih tersisa dalam musim balapan F1 2009. Namun, Button sudah tak mungkin lagi dikejar para pesaingnya usai finis pada posisi lima di GP Brasil, Senin (19/10/2009).

Berikut data dan fakta pembalap asal Inggris berusia 29 tahun yang membela tim Brawn GP itu, sebagaimana dikemukakan Reuters.

* Musim lalu gelar juara dunia dimiliki oleh Lewis Hamilton yang juga orang Inggris. Keberhasilan Button tahun ini menjadikannya orang Inggris ke-10 yang menjadi kampiun 'Jet Darat'.

* Button sudah mengikuti 171 grand prix dan memenangi tujuh di antaranya. Enam kemenangan tersebut lahir di tujuh seri awal musim ini.

* Orangtua Button bercerai dan dia memiliki tiga orang saudara perempuan. Ayahnya, John, adalah mantan pembalap rallycross, yang acap menghadiri balapan sang putra. Button memiliki seorang kekasih, Jessica Michibata, yang berprofesi sebagai model pakaian dalam.

* Button membuat debut F1-nya bersama Williams di Australia tahun 2000. Dia mendapatkan peluang itu usai "berduel" dengan pembalap Brasil Bruno Junquiera untuk mengisi kursi kosong sepeninggal Alex Zanardi.

* Pada balapan keduanya, di Brasil saat masih berusia 20 tahun, Button menjadi pembalap termuda yang bisa mengemas angka. Capaian ini pada prosesnya dilewati oleh Sebastian Vettel.

* Setelah Williams, Button hijrah ke Benetton tahun 2001, lantas Renault tahun 2001 dan kemudian BAR tahun 2003. Bersama BAR di tahun tersebut Button mengalami salah satu kecelakaan paling dahsyat dalam karirnya di GP Monako.

* Button teken kontrak dengan Williams tahun 2004, tapi batal karena dia diharuskan tetap di BAR sampai 2005. Pada prosesnya Button juga membayar jutaan dolar untuk membeli kontraknya dari Williams guna tetap di BAR yang ganti nama jadi Honda tahun 2006.

* Kemenangan pertama Button bersama Honda terjadi pada GP Hongaria tahun 2006 silam. Itu adalah start ke-113 buatnya.

* Setelah tampil buruk selama dua musim, karir Button di ujung tanduk setelah Honda mengumumkan tak bakal mengikuti gelaran F1 tahun 2009. Karirnya berjalan lagi, dan melambung, seiring dengan pembelian Honda oleh manajemen yang dipimpin Ross Brawn.


Share and Bookmark:

Button Juara Dunia ke-10 dari Inggris


Jenson Button resmi jadi juara dunia F1 musim 2009. Dia pun kini masuk ke dalam daftar elit pembalap Inggris yang baru berisikan sepuluh nama.

Usai menuntaskan balapan di Interlagos pada posisi lima, Button pun memastikan diri menjadi juara dunia karena poinnya tak lagi terkejar para rivalnya, meski masih ada satu seri sisa.

Dengan keberhasilan tersebut, pria 29 tahun itu menjadi orang Inggris Raya ke-10 yang berhasil menjadi juara dunia di 'Jet Darat'. Capaian sebelumnya dicatatkan Lewis Hamilton yang jadi kampiun musim lalu.

Berikut pembalap Inggris lain yang sudah jadi juara dunia sebelum Button.

*MIKE HAWTHORN (Ferrari) 1958
Hawthorn menjadi juara dunia setelah mengungguli rekan senegaranya, Stirling Moss, dengan satu poin saja. Hawthorn langsung pensiun dari F1 usai jadi kampiun dan setahun setelahnya tutup usia karena kecelakaan lalu lintas.

*GRAHAM HILL (Lotus, BRM) 1962, 1968
Hill, yang juga ayah dari pembalap Damon Hill, adalah satu-satunya pembalap yang tercatat pernah memenangi titel di ajang F1, Indianapolis 500 dan Le Mans. Dia tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat tahun 1975.

*JIM CLARK (Lotus) 1963, 1965
Clark adalah pembalap kelahiran Skotlandia, yang masuk ke dalam bagian Inggris Raya atau British, yang memenani 25 grand prix, sebuah rekor tersendiri yang pada akhirnya dipecahkan Jackie Stewart di tahun 1973. Clark menghembuskan nafas terakhir dalam insiden di sebuah balapan Formula Dua tahun 1968.

*JOHN SURTEES (Ferrari) 1964
Surtes masih tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang pernah memenangi kejuaraan dunia di atas roda dua dan roda empat. Surtees memenangi tujuh titel kejuaraan dunia motor di kelas 350 dan 500cc. Dia memenangi titel di ajang 'Jet Darat' setelah melewati duel segitiga lawan Graham Hill dan Jim Clark di Meksiko.

*JACKIE STEWART (Tyrrell, Matra) 1973, 1971, 1969
Stewart berhasil memecahkan rekor Jim Clark dalam jumlah kemenangan grand prix terbanyak. Dia sudah menang di 27 grand prix. Jumlah itu sempat jadi rekor tersendiri sebelum Alain Prost datang. Dia tercatat menderita disleksia kendati punya naluri bisnis tajam.

*JAMES HUNT (McLaren) 1976
Hunt punya reputasi sebagai biang pesta, eksrovert dan gemar bersenang-senang di dalam dan luar lintasan. Dia menjadi juara dunia usai mengalahkan Niki Lauda hanya dengan selisih satu angka.

*NIGEL MANSELL, Williams, 1992
Mansell dikenal sangat populer dengan fans kendati sebaliknya dengan media. Pembalap berjuluk 'Si Singa' ini menggondol gelar juara tahun 1992 dengan sembilan kemenangan grand prix musim tersebut. Usai F1, dia membalap di CART dan jadi juara tahun 1993. Mansell satu-satunya pembalap dengan gelar juara dunia F1 dan CART secara simultan.

*DAMON HILL, Williams, 1996
Adalah putra dari juara dunia Graham Hill. Dengan catatan itu, Damon dan Graham adalah satu-satunya pasangan ayah-anak yang sama-sama jadi jawara. Sepanjang karirnya, pria yang kini menjabat sebagai Presiden British Racing Drivers' Club itu memenangi 22 grand prix F1.

*LEWIS HAMILTON, McLaren, 2008
Hamilton adalah juara dunia termuda setelah melakukannya pada usia 23 tahun. Hamilton juga adalah pembalap berkulit hitam pertama yang memenangi balapan. Dia jadi juara dunia dengan selisih satu angka dari Felipe Massa yang ada di tempat kedua.

Untuk data & fakta mengenai Jenson Button sendiri, dapat disimak di sini.


Share and Bookmark:

Sep 27, 2009

Hamilton sabet podium GP Singapore


Untuk kali kedua Hamilton menaiki podium tertinggi musim ini. Sebelumnya, ia keluar sebagai juara di GP Hongaria. Terlepas dari hukuman drive-through penalty yang diterima Sebastian Vettel dan Nico Rosberg, Lewis Hamilton memang tampil cepat di GP Singapura 2009. Pembalap McLaren itu pun bagai terbang di Sirkuit Marina Bay.

Kecepatan Hamilton memang sudah terlihat sejak sesi latihan bebas ketiga dan kualifikasi di mana ia berhasil menjadi pembalap tercepat. Pada balapannya, Minggu (27/9/2009), pembalap asal Inggris itu berhasil mempertahankan dominasinya bahkan sejak balapan dimulai.

Vettel dan Rosberg yang terus menguntitnya sejak start pun tak mampu mengejarnya. Hingga akhirnya kedua pembalap itu bertindak ceroboh dan terkena drive-through penalty, Hamilton pun tak lagi memiliki lawan. Timo Glock yang gantian menjadi pengejar malah sempat tertinggal 8,8 detik darinya.

Hasil Balapan GP Singapura 2009

1. Lewis Hamilton (McLaren-Mercedes) 1:56:06.337
2. Timo Glock (Toyota) 1:56:18.971
3. Fernando Alonso (Renault) 1:56:22.961
4. Sebastian Vettel (Red Bull) 1:56:26.598
5. Jenson Button (Brawn-Mercedes) 1:56:36.352
6. Rubens Barrichello (Brawn-Mercedes) 1:56:38.195
7. Heikki Kovalainen (McLaren-Mercedes) 1:56:42.494
8. Robert Kubica (BMW Sauber) 1:57:01.391
9. Kazuki Nakajima (Williams-Toyota) 1:57:02.391
10. Kimi Raikkonen (Ferrari) 1:57:05.229
11. Nico Rosberg (Williams-Toyota) 1:57:06.114
12. Jarno Trulli (Toyota) 1:57:19.346
13. Giancarlo Fisichella (Ferrari) 1:57:26.227
14. Vitantonio Liuzzi (Force India-Mercedes) 1:57:39.839

Tak finis

Jaime Alguersuari (Toro Rosso)
Sebastien Buemi (Toro Rosso)
Mark Webber (Red Bull)
Adrian Sutil (Force India-Mercedes)
Nick Heidfeld (BMW-Sauber)
Romain Grosjean (Renault)


Share and Bookmark:

Aug 30, 2009

Poin pertama Force India


Akhirnya tim Force India meraih poin pertama kalinya dalam ajang balap dunia F1. Force India yang memakai mesin Ferrari ini langsung menempatkan pembalapnya Giancarlo Fisichella naik podium kedua.

Selamat Force India!!


Share and Bookmark:

Victory for Raikkonen, glory for Fisichella at Spa-Francorchamps


Kimi Raikkonen became the sixth different victor in six races after putting Ferrari back in the winners’ circle for the first time in 2009, with a finely judged success in Sunday's Belgian Grand Prix, in which his KERS system played a crucial role in the opening stages.

But he was dogged all the way to the flag by a gallant Giancarlo Fisichella in the Force India, who kept him honest throughout on the first medium downforce circuit of the season. Behind them, Red Bull’s Sebastian Vettel drove strongly for third, closing on them both by the finish. Raikkonen crossed the finish line 0.9s ahead, with Vettel 2.9s behind Fisichella.

Jenson Button’s hopes of adding to his points tally in the Brawn GP ended at Les Combes on the first lap when he was spun out by Romain Grosjean’s Renault, while in a separate incident Lewis Hamilton’s McLaren tagged Jaime Alguersuari’s Toro Rosso while trying to avoid the melee. Stewards looked at both collisions, but deemed no action necessary.

After a safety car intervention, Raikkonen, who had sped up to second behind Fisichella on the opening lap, lost no time using his KERS to slingshot by the Italian on the run up Raidillon to Les Combes on the fifth lap, but Fisichella pushed him all the way.

Red Bull’s Mark Webber looked strong initially until an unsafe release from his first pit stop nearly put rival BMW Sauber’s Nick Heidfeld in the pit-lane wall. A drive-through penalty subsequently dropped him to ninth.

Renault’s Fernando Alonso also seemed on course for a healthy helping of points after running the longest opening stint, but a brush with Force India’s Adrian Sutil in La Source on the opening lap had damaged the left front wheel, and after a disastrously long pit stop on Lap 24 he had to come in again to retire a lap later when the left front wheel could not be secured satisfactorily.

Vettel was able to vault past a fast-starting Robert Kubica after his second stop on the 35th lap and said his Red Bull was perfect thereafter, but the Pole brought his BMW Sauber home fourth ahead of closing team mate Heidfeld. The German has passed Toyota’s Jarno Trulli for second at the start but ran wide and lost ground, allowing Kubica to nip down the inside to run third initially.

Heikki Kovalainen did a one-stop strategy in his McLaren to stay ahead of Brawn GP’s Rubens Barrichello for sixth place. The Brazilian, who bogged down off the grid, was saved to an extent by the intervention of the safety car which enabled Brawn to refuel him for a longer opening stint in a fast first-lap pit stop, but had to back off at the end when his Mercedes engine showed signs of failing. He just made it to the flag ahead of a closing Nico Rosberg, who drove yet another strong race for Williams to score the final point, while Webber just missed out with ninth after a frustrating race.

Toyota’s Timo Glock had a fuel rig problem in his first stop which delayed him, and could not better 10th, under pressure at the end from Force India’s Sutil. Behind them Sebastien Buemi brought his Toro Rosso home 12th ahead of Williams’ Kazuki Nakajima and an unimpressive Luca Badoer, who was the last finisher for Ferrari.

Besides Alonso and the first lap crashers, the other retirement was Trulli, whose front wing was damaged when he made contact with Heidfeld's BMW Sauber on the opening lap. That ruined the Italian’s race, as did a later refuelling problem, similar to Glock’s. He ultimately retired with a brake problem.

In the title stakes, Barrichello took two more points off Button, who still has 74 to the Brazilian’s 56. Vettel moves back ahead of Webber with 53 to the Australian’s 51.5.In the constructors’ championship Brawn have 128 points, Red Bull 104.5, Ferrari 56 and McLaren 44.


Share and Bookmark:

Aug 16, 2009

Barrichello: Massa is in good spirits

After travelling back to his home country of Brazil on Monday, Brawn GP’s Rubens Barrichello has wasted no time in catching up with friend Felipe Massa. Barrichello visited Massa's home on Wednesday, as his fellow Brazilian continues to recuperate from the fractured skull he sustained during qualifying for the Hungarian Grand Prix.

Updating his official Twitter page, Barrichello said: “I have spent the afternoon with Felipe. He is fine and exactly the same person as before…thank God. I loved the afternoon, he was so well and in good spirits. On Felipe's comeback we need to be patient. He has to be 100 percent before he drives again."

Although Massa has been making a remarkable recovery from his injuries, no official date has been set for his return to the track, with personal doctor Dino Altman explaining last week that he’ll need time to ‘calmly convalesce'. Ferrari tester Luca Badoer is to fill in for the 28 year-old at next weekend’s European Grand Prix.


Share and Bookmark:

2009 F1 constructor standings

Finish Updated: GP Abu Dhabi, 2 November 2009


Share and Bookmark:

2009 F1 driver standings

Finish Updated: GP Abu Dhabi, 2 November 2009


Share and Bookmark:

Jul 19, 2009

Germany race analysis - Red Bull have Brawn on the run



Mark Webber (AUS) Red Bull Racing celebrates his first GP win with Christian Horner (GBR) Red Bull Racing Team Principal and the team. Formula One World Championship, Rd 9, German Grand Prix, Race, Nurburgring, Germany, Sunday, 12 July 2009 Rubens Barrichello (BRA) Brawn Grand Prix talks with Ross Brawn (GBR) Brawn Grand Prix Team Principal on the grid. Formula One World Championship, Rd 9, German Grand Prix, Race, Nurburgring, Germany, Sunday, 12 July 2009 Felipe Massa (BRA) Ferrari F2009 leads Kimi Raikkonen (FIN) Ferrari F2009. Formula One World Championship, Rd 9, German Grand Prix, Race, Nurburgring, Germany, Sunday, 12 July 2009 Nico Rosberg (GER) Williams on the grid. Formula One World Championship, Rd 9, German Grand Prix, Race, Nurburgring, Germany, Sunday, 12 July 2009 Fernando Alonso (ESP) Renault R29. Formula One World Championship, Rd 9, German Grand Prix, Race, Nurburgring, Germany, Sunday, 12 July 2009

Anyone claiming Red Bull’s Silverstone win two weeks ago was a one-off was forced to eat their words on Sunday. Mark Webber and Sebastian Vettel ran riot at the Nurburgring, as title rivals Brawn GP again struggled with tyre temperatures and set-up. Championship leader Jenson Button could manage no better than fifth, with Brawn’s woes compounded by the ever-improving form of the midfield competition. Tellingly, Red Bull, Renault, Toyota and Williams all clocked faster race laps. We take a team-by-team look at the German Grand Prix…

Red Bull
Mark Webber, P1
Sebastian Vettel P2
What a day for Webber! He was so far ahead when he served his drive-through penalty on lap 14 for the brush with Barrichello approaching the first corner that he was able to rejoin still in the lead. Five laps later his first refuelling stop dropped him to eighth, but once he regained the lead on lap 33 nobody could touch him and he sped home to a popular triumph. Vettel had a tougher time after losing ground behind the KERS cars of Kovalainen and Massa early on, but good strategy helped him to climb up to second for Red Bull’s second consecutive one-two and their third of 2009. Both drivers moved ahead of Barrichello in the drivers’ world championship, and with 92.5 points the team are fast catching Brawn in the constructors’.

Ferrari
Felipe Massa, P3
Kimi Raikkonen, Retired lap 35, coolant loss
Massa’s first podium of 2009 came courtesy of a KERS-assisted start and a feisty drive from the Brazilian. He rubbed wheels with Vettel and generally gave no quarter, while Raikkonen was on for points before Sutil ran into him in the first corner. Resultant damage lost the Ferrari coolant, and forced him to retire on the 35th lap. Ferrari aren’t quite there yet, but progress continues.

Williams
Nico Rosberg, P4
Kazuki Nakajima, P12
Rosberg drove a very strong race with a high initial fuel load, starting 15th and finishing fourth after an excellent start. What made this an even better result for the team was that the German had a fuel problem which obliged Williams to give him 15 kg more fuel than he needed from his first pit stop onwards. Nakajima lost time on the opening lap, but set the race’s fifth fastest lap. Like Ferrari, this is another team making progress.

Brawn
Jenson Button, P5
Rubens Barrichello, P6
While Button was philosophical about the tyre warm-up problems that stymied both Brawn’s challenge, and also had to recover after being swamped by KERS cars at the start and then being trapped behind Kovalainen as Barrichello and Webber escaped, Barrichello initially ranted at his team over their choice of three-stop strategies. The Brazilian also lost time with a refuelling rig problem at his second stop. Nurburgring was always going to be about damage limitation, but the team need to do something urgent about their performance at low temperature races. They are now just 19.5 points ahead of Red Bull.

Renault
Fernando Alonso, P7
Nelson Piquet, P13
Alonso lost his chance of a better than seventh place finish right from the get go, as he made a poor start and completed the opening lap in 11th place. Thereafter he got stuck in traffic for a long time, but once he finally got some clear road towards the end he set a couple of fastest laps as he closed in to hound the Brawns to the flag. Piquet also lost ground at the start as he struggled to get temperature into his Bridgestones.

McLaren
Heikki Kovalainen, P8
Lewis Hamilton, P18
Hamilton made a blinding start thanks to KERS and momentarily edged into the lead on the run to the first corner, but he was unfortunately on the outside and thus unable to maintain that momentum. When Webber clipped his right rear tyre, puncturing it, Hamilton’s race was effectively over, especially as damage that the undertray sustained from the damaged tyre as he limped back to the pits was to steal downforce. He was last throughout and the only lapped runner. Team mate Kovalainen also made a strong start and ran third, holding up Button, Massa and Vettel for many laps, before slipping back. He just hung on to eighth, challenged strongly by Glock, Heidfeld, Fisichella and Nakajima.

Toyota
Timo Glock, P9
Jarno Trulli, P17
Frustration set in early for Toyota as Trulli got snagged by somebody in the first corner and suffered front wing damage which required an early remedial stop. Glock managed to climb into a challenging ninth place by the finish, right with Kovalainen, but the only real highlight of a point-less race was that Trulli set the second fastest lap to give an indication that the TF109 could have shown strongly in better circumstances.

BMW Sauber
Nick Heidfeld, P10
Robert Kubica, P14
Tenth and 14th places for Heidfeld and Kubica showed that BMW Sauber have still to turn the corner in a difficult season. The German said he was disappointed because he thought his F1.09 had the speed to score points. A combination of strategy and having to wait momentarily in the pits as a Renault swept in ahead of him cost him dear. Kubica made a great start to run 10th initially, but that momentum did not last as his prime tyres had incorrect pressures after his first stop.

Force India
Giancarlo Fisichella, P11
Adrian Sutil, P15
The race that promised so much for Force India effectively ended on the 28th lap. Until then Sutil had driven beautifully, climbing steadily up to second place as he just kept running with his heavy fuel load. Then, as he rejoined, he had a needless clash with Raikkonen in Turn One, which necessitated another stop for a new front wing. This dropped him down to an eventual 15th place finish and cost the team any chance of desperately needed points. Fisichella, meanwhile, started slowly but drove aggressively, overtaking several cars as he climbed to 11th place.

Toro Rosso
Sebastien Buemi, P16
Sebastien Bourdais, Retired lap 18, loss of hydraulic pressure
Buemi was one of many to struggle for grip on the super soft Bridgestones, while Bourdais’ race ended in retirement on the18th lap with a loss of hydraulic pressure which affected the power steering and clutch


Share and Bookmark:

Jun 8, 2009

Button halts Red Bull charge with victory in Istanbul



Jenson Button made it six from seven as he ran away and hid from the Red Bulls of Mark Webber and Sebastian Vettel in Turkey on Sunday afternoon. It was a perfect riposte for Brawn after their defeat in China at the hands of the Australian/German duo.

Vettel led from pole but as team mate Rubens Barrichello made a terrible start from the clean side of the grid, Button held on to second place. When Vettel ran wide exiting Turn 10 the championship leader pounced mercilessly and thereafter did not relent in his punishment.

Vettel was on a three-stop strategy, and that error was the last thing he wanted. In the end his strategy failed to work for him, and he had to settle for third place behind Webber, who ran a very strong race on a two-stop plan but was almost 20s behind Button until the latter eased off in the closing stages. The Brawn driver eventually finished 6.7s ahead, as Vettel hitched on to Webber’s bumper to finish 0.7s adrift.

The race was all about the three of them.

Toyota’s Jarno Trulli and Williams’ Nico Rosberg had a race long battle for fourth which went the Italian’s way, while Felipe Massa’s hopes of a fourth straight victory here in the Ferrari were clearly unrealistic and he had to be satisfied with a distant sixth place ahead of the battling BMW Sauber’s Robert Kubica and Toyota’s Timo Glock.

Kimi Raikkonen was one of many stars to have an unrewarding afternoon. He brought his Ferrari home ninth ahead of Fernando Alonso’s Renault, the Spaniard separated from McLaren’s Lewis Hamilton by BMW Sauber’s Nick Heidfeld and Williams’ Kazuki Nakajima. Hamilton avoided being lapped only because Button backed off.

In a poor day for McLaren Heikki Kovalainen was 14th, a lap down, and led home Toro Rosso’s Sebastien Buemi, Renault’s Nelson Piquet, Force India’s Adrian Sutil and Sebastien Bourdais in the second Toro Rosso.

Barrichello had a miserable afternoon which included a spin after a brush with Kovalainen and nose damage after a collision with Sutil, and retired after 47 laps. Force India’s Giancarlo Fisichella went out earlier than that with mechanical gremlins, after four laps.

Button now has 61 points over Barrichello on 35, Vettel on 29 and Webber on 27.5. Brawn have 96 points to Red Bull’s 56.5.


Share and Bookmark:

May 24, 2009

Button-Barrichello kembali finish 1-2 di GP Monaco



Brawn GP masih tampil gemilang setelah menempatkan Jenson Button dan Rubens Barrichello di posisi terdepan. Menunjukkan tanda-tanda bangkit adalah Ferrari yang naik podium dan menyelesaikan race di posisi tiga dan empat.

Di Sirkuit jalanan Monako, Minggu (24/5/2009) malam WIB, duo Brawn GP melakukan start dengan gemilang. Saat Jenson Button sukses mempertahankan posisi terdepan yang dia punya, Barrichello yang menempati posisi start ketiga langsung menyusul Kimi Raikkonen di urutan dua. BGP 001 milik pembalap Brasil itu bahkan sudah sejajar dengan F60 Kimi hanya sepersekian detik setelah start dan terlihat mudah saat menyusul untuk mendapat posisi kedua.

Sementara urutan beberapa posisi di belakangnya tak berubah dengan berbaris ditempati Felipe Massa, Nico Rosberg, Heikki Kovalainen, Mark Webber, Fernando Alonso dan Kazuki Nakajima. Dari posisi terbelakang, Lewis Hamilton tanpa kesulitan naik satu strip ke urutan 19 setelah mendahului Jarno Trulli.


Button menunjukkan tanda kalau dia akan kembali menjadi juara setelah unggul jauh saat balapan baru masuk lap 23, jaraknya dengan Barichello di posisi dua terus melebar hingga menyentuh angka 16,6 detik. Sementara posisi tiga dan empat ditempati duo Ferrari, Kimi yang dikuntit Massa, diikuti Rosberh di urutan lima.

Di posisi belakang, Hamilton tak kunjung bisa masuk urutan 10 besar, setelah melewati duo Toyota di awal balapan, dia tersangkut di posisi 15. Bahkan di lap 36 sang juara dunia harus menerima di-overlap oleh Button yang makin jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya di urutan terdepan.

Selanjutnya, tak banyak perubahan terjadi di posisi terdepan. Hingga separuh balapan terlewati, Button masih di posisi terdepan dan berturut-turut hingga 10 besar ditempel Barrichello, Kimi, Massa, Webber, Rosberg, Kovalainen, Bourdais, Giancarlo Fisichella dan Fernando Alonso.

Setelah Barrichello menjalani pit keduanya saat balapan tersisa 28 putaran, Button menyusul menambah bahan bakar satu putaran berselang. Saat keluar dari pit lane, Button berpapasan dengan Kimi yang tanpa kesulitan menyusul dan meraih posisi terdepan. Masih di lap 27, kemalangan lain menimpa McLaren saat MP4-24 milik Kovalainen melintir dan membuat hidung mobil hancur setelah membentur pagar pembatas dengan serpihan mengotori lintasan.

Button cuma dua lap turun ke posisi dua karena Kimi kemudian gantian masuk pit stop, "Si Manusia Es" berada di posisi lima saat kembali ke trek.

Alonso dan Rosberg kembali masuk pit saat balapan tersisa 13 lap. Saat kembali ke lintasan, Alonso nyaris bersenggolan dengan Adrian Sutil yang melintas di depan pintu keluar pit lane. Namun mantan juara dunia itu kemudian dengan mudah membalap si pembalap Force India untuk bisa duduk di posisi tujuh.

Kembali ke baris belakang, Hamilton terlihat masih berusaha memperbaiki posisinya di urutan 14. Namun upayanya mendahului Heidfeld tak kunjung membuahkan hasil.

Tak ada perubahan terjadi di posisi 10 besar hingga jelang berakhirnya balapan. Satu-satunya insiden yang terjadi adalah kecelakaan yang menimpa Nakajima saat balapan tersisa satu putaran lagi. Malang buat Nakajima karena saat kecelakaan terjadi dia berada di posisi 10, hasil terbaiknya sepanjang musim ini.
Dari enam seri yang sudah digelar musim ini, Jenson Button berhasil memenangi lima balapan. Dari jumlah tersebut, podium tertinggi di Sirkuit Monako dia akui sebagai yang terbaik.

Button tampil sangat dominan dalam balapan di sirkuit jalanan Kota Monaco. Memulai race dari posisi terdepan, jagoan Brawn GP asal Inggris itu tak tersentuh di total 78 lap, dia hanya kehilangan status sebagai pimpinan balapan saat masuk pit stop.

Kemenangan sudah menjadi sesuatu yang rutin didapat Button sepanjang musim ini karena dia berhasil memenangi hampir seluruh seri yang dihelat. Meski begitu, apa yang diraih di Monako beberapa jam lalu ternyata disebut Button sebagai kemenangan terbaiknya di musim 2009.

Hasil GP Monako
1. Button Brawn GP-Mercedes (B) 1h40:44.282
2. Barrichello Brawn GP-Mercedes (B) + 7.666
3. Raikkonen Ferrari (B) + 13.443
4. Massa Ferrari (B) + 15.110
5. Webber Red Bull-Renault (B) + 15.730
6. Rosberg Williams-Toyota (B) + 33.586
7. Alonso Renault (B) + 37.839
8. Bourdais Toro Rosso-Ferrari (B) + 1:03.142
9. Fisichella Force India-Mercedes (B) + 1:05.040
10. Glock Toyota (B) + 1 lap
11. Heidfeld BMW Sauber (B) + 1 lap
12. Hamilton McLaren-Mercedes (B) + 1 lap
13. Trulli Toyota (B) + 1 lap
14. Sutil Force India-Mercedes (B) + 1 lap
15. Nakajima Williams-Toyota (B) + 2 laps

Gagal Finis

Kovalainen McLaren-Mercedes (B) 52
Kubica BMW Sauber (B) 31
Vettel Red Bull-Renault (B) 16
Piquet Renault (B) 11
Buemi Toro Rosso-Ferrari (B) 11


Share and Bookmark:

May 10, 2009

Button lagi, Button lagi


Untuk keempat kalinya dari 5 seri yang telah berlangsung, Pembalap asal Inggris, Jenson Button, meraih podium teratas dalam balapan jet darat musim 2009 ini. Button juga memantapkan posisinya sebagai pemegang puncak klasemen pembalap sementara. Ia juga membawa timnya Brawn Mercedes GP memimpin klasemen konstruktor.

Di klasemen pembalap Button telah mengoleksi 41 poin, unggul 14 angka dari rival terdekat yang juga duetnya di tim Brawn GP, Rubens Barrichello, yang pada balapan hari ini finish sebagai runner up.

Kesenangan Button tak hanya sampai di situ saja. Keberhasilan dirinya menaklukkan sirkuit Catalunya yang dinilai Button sebagai salah satu trek balapan tersulit, bisa dijadikan modal penting bagi pembalap usia 31 tahun itu di sisa petualangannya.


Share and Bookmark:

Apr 29, 2009

Jenson Button kembali juara!!!


Untuk ketiga kalinya dalam empat seri Jenson Button menjuarai balapan Formula 1 musim ini. Catatan ini jelas menjadikan ia sangat pantas untuk mulai diperhitungkan menjadi juara di akhir kompetisi.

Pada balapan di Sakhir, Bahrain, Minggu (26/4/2009), pembalap Inggris itu menjadi yang terbaik di antara 19 pembalap lain. Ia menyentuh garis finish paling awal, setelah menghabiskan satu jam 31 menit 48,182 detik untuk menuntaskan lomba berdurasi 57 lap itu.

Button pun naik podium tertinggi, setelah melakukannya pula di seri pertama dan kedua, di Australia dan Malaysia. Plus podium nomor tiga di China pekan lalu, ia memimpin klasemen dengan nilai 31, dan layak difavoritkan untuk meraih gelar juara dunia.

Duo Toyota, Jarno Trulli dan Timo Glock, mulus dalam start-nya dan berhasil mempertahankan posisi terdepan mereka di tikungan pertama. Lewis Hamilton tampil sangat bagus. Ia segera melesat dari grid nomor lima guna menyalip Sebastian Vettel dan Button di belokan pertama.

Juara bertahan dari tim McLaren itu bahkan sempat mengalahkan Trulli di tikungan kedua, sebelum diambil balik oleh pembalap Trulli tersebut. Terjadi singgungan di rombongan belakang, ada serpihan badan mobil Kazuki Nakajima yang terlontar.

Di akhir putaran pertama Button tampil sangat agresif. Di trek lurus ia berhasil mengalahkan Hamilton. Sementara itu posisi terdepan saat masuk lap kedua adalah Timo Glock. Situasi masih hiruk pikuk, jarak antarpembalap masih rapat.

Nakajima menjadi orang pertama yang masuk pitstop di lap ketiga. Ia mengganti hidung depan mobil FW31-nya. Sampai tujuh lap berikutnya, nyaris tak ada perubahan posisi pembalap.

Baru di lap 11 terjadi pergantian pimpinan lomba. Glock masuk pitstop dan menghabiskan 9,8 detik. Trulli pun hanya satu putaran menjadi yang terdepan sebelum Italiano ini melakukan apa yang lebih dulu dilakukan rekan setimnya itu.

Button pun untuk kali pertama memimpin jalannya balapan, dan kelak membuatnya juara. Di lap 13 Fernando Alonso bernafsu sekali untuk mengalahkan Trulli untuk mengambil posisi keenam. Ia sampai beradu ban depan dengan lawannya itu yang tak mau mengalah.

Di lap 15 Button menambah bahan bakar dan mengganti ban untuk pertama kali, dan ia keluar pitlane yang baik, dan tetap memimpin di antara para pembalap yang sudah melakukan pitstop.

Momen cukup menarik terjadi ketika Barrichello mencoba mendahului Nelson Piquet Jr. Dua kali mencoba, dua kali gagal, dua kali pula Barrichello mengangatkan tangan kirinya pertanda kecewa dengan cara Piquet, yang ia anggap tidak pantas menutup jalan dia.

Sementara itu Kimi Raikkonen berjuang sendirian untuk Ferrari, setelah Felipe Massa tercecer jauh di belakang. Ditengarai Massa bermasalah dengan sistem KERS di mobilnya.

Raikkonen melakoni pitstop pertamanya di lap 21, menghabiskan waktu 10,2 detik. Saat keluar, dia masuk urutan lima setelah Button, Trulli, Vettel, dan Hamilton. So far not bad buat si "Manusia Es".

Button mulai tak terkejar lawan-lawannya sejak lap 28. Persaingan yang cukup rapat terjadi di antara Trulli, Vettel, dan Hamilton. Di lap 37 Trulli dan Hamilton berbarengan masuk pitstop kedua, dan Hamilton berhasil selesai lebih dulu.

Momentum buat Vettel menaikkan peringkatnya adalah lap 40. Pitstop yang baik membuatnya keluar di depan Trulli. Sejak saat itulah pembalap muda Jerman itu menguasai posisi kedua, dan begitu terus sampai akhir balapan.

Hingga balapan menyelesaikan 57 putaran, relatif tak ada pertarungan yang luar biasa. Button pun mulus melintasi garis finish paling depan, dan ia berteriak histeris saat dikonfirmasi lewat radio tim bahwa dia sukses menjadi kampiun.

Vettel mengamankan posisi runner up, meneruskan performa gemilangnya setelah memenangi seri ketiga di China pekan lalu. Trulli untuk kali kedua naik podium nomor tiga, setelah mencatat prestasi yang sama di Australia.

Hamilton sang juara bertahan menorehkan capaian terbaiknya dengan menduduki tempat keempat. Sebelumnya ia didiskualifikasi di Melbourne, finish di tempat ketujuh di Sepang dan posisi enam di Shanghai.

Brawn GP masih memimpin klasemen konstruktor berkat tambahan 14 poin di Bahrain ini. Rekan setim Button, Rubens Barrichello, menyumbangkan empat angka buat tim tersebut setelah finish di tempat kelima.

Ferrari terhindar dari rekor lebih buruk lagi karena akhirnya bisa mendapatkan poin, setelah nol di tiga seri pertama. Raikkonen meluruhkan mimpi buruk "si Kuda Jingkrak" dengan menyelesaikan balapan di peringkat enam.

Timo Glock membantu Toyota sementara di bawah Brawn dan Red Bull di klasemen pabrikan, setelah mendonasikan dua angka buat tim Jepang tersebut. Dan mantan juara dunia dua kali, Fernando Alonso, menuai satu poin, setelah gagal di dua seri sebelumnya.

Hasil GP Bahrain:
1. Jenson Button Brawn-Mercedes 1 jam 31 menit 48,182 detik
2. Sebastian Vettel RedBull - Renault +00:07.187
3. Jarno Trulli Toyota 00:09.170
4. Lewis Hamilton McLaren - Mercedes 00:22.096
5. Rubens Barrichello Brawn - Mercedes 00:37.799
6. Kimi Raikkonen Ferrari 00:42.057
7. Timo Glock Toyota 00:42.880
8. Fernando Alonso Renault 00:52.775
9. Nico Rosberg Williams - Toyota 00:58.198
10. Nelson Piquet Renault 01:05.149
11. Mark Webber RedBull - Renault 01:07.641
12. Heikki Kovalainen McLaren - Mercedes 01:17.824
13. Sebastien Bourdais Toro Rosso-Ferrari 01:18.805
14. Felipe Massa Ferrari 1 lap
15. Giancarlo Fisichella Force India - Mercedes 1 lap
16. Adrian Sutil Force India - Mercedes 1 lap
17. Sebastien Buemi Toro Rosso - Ferrari 1 lap
18. Robert Kubica BMW Sauber 1 lap
19. Nick Heidfeld BMW Sauber 1 lap

Tidak finish: Kazuki Nakajima Williams - Toyota 9 lap


Share and Bookmark:

Apr 19, 2009

Vettel, si rainmaster, juara GP shanghai

Tim redbull menunjukan performa luar biasa dengan menempatkan dua
pembalapnya, vetter dan webber di urutan teratas. Tempat ketiga
balapan yg brlangsung dalam keadaan hujan ni diisi oleh button yg
diikuti rekan setimnya barrichelo.

Sementara duo mclaren, kovalainen dan hamilton finis di posisi 5 dan 6.

--
Sent from my mobile device


Share and Bookmark:

Apr 6, 2009

Poin Hamilton di GP Australia Hangus


Keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA). Pembalap McLaren Mercedes Lewis Hamilton dinyatakan didiskualifikasi dari GP Australia.

Didiskualifikasinya Hamilton juga berakibat kepada hilangnya poin konstruktor yang dikumpulkan oleh McLaren. Karena pembalap McLaren lain, Heikki Kovalainen, gagal finis, maka tim Inggris itu masih belum mengumpulkan satu poin pun hingga saat ini.

Pada GP Australia, Minggu (29/3/2009), Jarno Trulli yang finis di urutan ketiga harus rela terkena penalti 25 detik dan turun peringkat ke posisi 12. Ini menyusul tindakan ilegal pembalap Toyota itu yang menyusul Hamilton saat safety car sedang berada di lintasan.

Seperti dilansir dari Autosports dan Reuters, investigasi lanjutan yang dilaksanakan oleh FIA dan steward menemukan sebuah bukti baru yang mengatakan bahwa pihak McLaren mengeluarkan bukti yang menyesatkan.

Bukti menyesatkan yang dimaksud FIA adalah rekaman transmisi radio milik Toyota dan McLaren. Sepertinya, transmisi radio itu bertentangan dengan pernyataan awal dari Hamilton dan McLaren yang ditujukan kepada steward.

"Steward menemukan sebuah bukti baru untuk mereka dari GP Australia 2009, menganggap bahwa pembalap nomor 1, Lewis Hamilton dan McLaren Mercedes melakukan tindakan yang merugikan dengan mengeluarkan bukti menyesatkan kepada steward, Minggu 29 Maret 2009, seperti yang diputuskan artikel Kode Etik Olahraga Internasional no 151 c," ungkap pernyataan steward GP Australia yang dikutip Autosports.

"Mengacu pada pasal 158 dari Kode Etik Olahraga Internasional, pembalap nomor 1 Lewis Hamilton dan Vodafone McLaren Mercedes dicoret dari klasemen GP Australia 2009 dan klasifikasi baru telah direvisi," lanjut pernyataan itu.

Dengan adanya pernyataan ini, tak hanya Trulli berhak mendapat kembali podium ketiganya, tetapi hasil akhir balapan juga berubah cukup banyak.

Hasil revisi baru Balapan GP Australia
1. Button Brawn GP
2. Barrichello Brawn GP
3. Trulli Toyota
4. Glock Toyota
5. Alonso Renault
6. Rosberg Williams-Toyota
7. Buemi Toro Rosso-Ferrari
8. Bourdais Toro Rosso-Ferrari
9. Sutil Force India-Mercedes
10. Heidfeld BMW Sauber
11. Fisichella Force India-Mercedes
12. Webber Red Bull-Renault
13. Vettel Red Bull-Renault
14. Kubica BMW Sauber
15. Raikkonen Ferrari

McLaren Mercedes tak mengajukan banding atas diskualifikasi terhadap Lewis Hamilton. Meski begitu Silver Arrows menyangkal kalau mereka dituduh berbohong dengan memberi informasi yang menyesatkan.

"Vodafone McLaren Mercedes Team kini menyesali hal tersebut dan menerima keputusan yang dijatuhkan Stewards serta tak akan mengajukan banding," demikian bunyi pernyataan resmi McLaren seperti diberitakan Autosport.

FIA secara mengejutkan mendiskualifikasi Hamilton dari GP Australia akhir pekan kemarin. Keputusan tersebut diambil setelah otoritas otomotif dunia itu meganggap McLaren memberikan informasi yang menyesatkan pada Steward terkait keputusan mencoret Jarno Trulli dari posisi tiga setelah pembalap Toyota itu menyalip Hamilton saat safety car berada di lintasan jelang berakhirnya balapan.

Bukti menyesatkan yang dimaksud FIA adalah rekaman transmisi radio milik Toyota dan McLaren. Sepertinya, transmisi radio itu bertentangan dengan pernyataan awal dari Hamilton dan McLaren yang ditujukan kepada steward.

Dituduh berbohong, Martin Whitmarsh dengan tegas menyangkal. Whitmarsh mengakui kalau timnya tidak memberikan informasi secara penuh terhadap Steward terkait kejadian tersebut, namun itu disebutnya terjadi tanpa disengaja.

"Tak ada kebohongan dalam pertemuan itu. Kami, tim McLaren, membuat kesalahan. Kami tidak memberikan rekaman pembicaraan radio secara menyeluruh yang kami yakini pada kasus manapun (mestinya) sudah didengarkan. Dan kami juga tak berpikir kalau material tersebut akan dijadikan alat untuk membuat keputusan bagi steward," pungkas Whitmarsh


Share and Bookmark:

Hujan Deras di Sepang, Jenson Button kembali Juara

podium sepang
Red flag tidak dicabut dan balapan GP Malaysia diputuskan berakhir di lap 32. Dari keadaan ini Jenson Button dinyatakan sebagai pemenang dan dua podium lainnya direbut Nick Heidfeld dan Timo Glock.

Karena balapan kurang dari 75 persen, maka poin yang diperoleh setiap pembalap dikurangi setengahnya. Artinya, Button hanya menambah lima angka, Heidfeld mendapat empat angka, dan Glock kebagian tiga poin.

Perhitungan posisi finish didasari pada kedudukan di lap terakhir sebelum lomba dihentikan, yakni di lap 31. Lima pembalap lain yang mengisi posisi delapan besar pun demikian, poinnya hanya setengah dari biasanya. Mereka adalah Jarno Trulli, Rubens Barrichello, Mark Webber, Lewis Hamilton, Nico Rosberg.

Seperti diberitakan sebelumnya, balapan dihentikan di lap 32 karena hujan deras di Sepang dianggap sudah mengganggu balapan. Setelah ditunda selama sekitar satu jam, akhirnya balapan tak lagi diteruskan.

Bagi Button, ini menjadi kemenangan keduanya setelah memenangi seri pembuka di Australia pekan lalu. Alhasil pembalap tim Brawn GP ini memimpin klasemen sementara dengan nilai 15.

Hasil akhir Sirkuit Sepang, GP Malaysia:
1. Button Brawn GP 1 jam 10 menit 59,092
2. Heidfeld BMW Sauber + 22.722
3. Glock Toyota + 23.513
4. Trulli Toyota + 46.173
5. Barrichello Brawn GP + 47.360
6. Webber Red Bull-Renault + 52.333
7. Hamilton McLaren-Mercedes + 60.733
8. Rosberg Williams-Toyota + 71.576
9. Massa Ferrari + 76.932
10. Bourdais Toro Rosso-Ferrari + 102.164
11. Alonso Renault + 1 lap
12. Nakajima Williams-Toyota + 1 lap
13. Piquet Renault + 1 lap
14. Raikkonen Ferrari + 1 lap
15. Vettel Red Bull-Renault + 1 lap
16. Buemi Toro Rosso-Ferrari + 1 lap
17. Sutil Force India-Mercedes + 1 lap
18. Fisichella Force India-Mercedes + 2 lap

Tidak finish:
Kubica BMW Sauber 1
Kovalainen McLaren-Mercedes 0 ( a2s / arp )


Share and Bookmark:

Mar 30, 2009

Luar Biasa, Brawn GP berjaya, Ferrari Merana

Jenson Button tampil dominan untuk menjuarai GP Australia di Sirkuit Albert Park, Minggu (29/3/2009). Sementara Ferrari bernasib sial karena kedua pembalapnya gagal meraih satupun poin.

Jenson Button memanfaatkan dengan sangat baik momentumnya sebagai peraih pole position, melakukan start dengan sempurna dia langsung memimpin balapan. Nasib berseberangan dialami Rubens Barrichello yang terlambat start dan langsung terlempar ke posisi tujuh.

Juga mengawali balapan dengan sangat baik adalah Felippe Massa yang langsung menyodok ke posisi tiga di belakang Sebastien Vettel yang menempati urutan dua.

Baru masuk tikungan pertama sudah terjadi insiden yang melibatkan Heikki Kovalainen dan Mark Webber. Kabar buruk buat McLaren Mercedes karena pembalapnya yang asal Finlandia itu kemudian menjadi driver pertama yang pensiun setelah mengalami kerusakan suspensi depan, Heikki sempat kembali ke pit stop namun tak pernah lagi keluar dari garasi Silver Arrows.

Di barisan paling belakang, sang juara dunia, Lewis Hamilton tak kalah menjanjikan. Saat balapan masuk lap ketiga posisi jagoan McLaren itu sudah masuk 10 besar. Lima lap berselang Hamilton yang sempat bersusah payah mendahului Nelson Piquet akhirnya bisa menduduki posisi sembilan.

Satu lap berselang terjadi persaingan sengit antara Barrichello dengan Kimi Raikkonen untuk memperebutkan posisi enam. Sang pembalap Brasil kemudian mampu mendahului Kimi, namun itu didahului dengan benturan antara F60 dan BGP 001, sempat terlihat bagian sayap depan mobil Barrichello terlepas namun justru Kimi yang terpaksa masuk pit satu lap kemudian.

Satu lap setelah Kimi, gantian Massa masuk pit dan kemudian diikuti Hamilton. Hingga memasuki lap 16 posisi terdepan masih tak ada perubahan dengan Button masih memimpin dengan dibayang-bayangi Vettel dan berturut-turut diikuti Nico Rosberg, Barrichello, Kazuki Nakajima, Nelson Piquet, Sebastien Buemi, Giancarlo Fisichella, Fernando Alonso dan Timo Glock.

Button baru masuk pit stop di lap 18, namun saat dia kembali ke lintasan, setelah memakan waktu 14 detik mengisi bahan bakal, posisi terdepan masih dipegang. Sesaat setelah pembalap Inggris itu keluar pit, race director mengeluarkan safety car menyusul kecelakaan yang menimpa Nakajima, FW31 miliknya menabrak dinding pembatas dan meninggalkan banyak serpihan kecil di lintasan.

Posisi balapan menyusul masuknya safety car adalah Button, Vettel, Massa, Kubica, Raikkonen, Rosberg, Piquet, Trulli, Buemi dan Barrichello yang menggenapi posisi 10 besar. Sementara Lewis Hamilton kembali mundur ke urutan 12, di depan musuh besarnya, Fernando Alonso. Masuknya safety car jelas merugikan Button, selisih waktunya yang sempat menjauh kembali dirapatkan pesaing-pesaingnya.

Balapan akhirnya dimulai kembali di lap 25 setelah safety car masuk garasi. Nasib malang langsung dialami Pique yang mobilnya melintir ke luar lintasan dan akhirnya berhenti di gravel. Pembalap Brasil itu sempat terlihat akan berserempetan dengan Roseberg, namun dalam tayangan lambat tak telihat adanya benturan antara kedua mobil dan insiden yang terjadi sepertinya disebabkan kesalahannya sendiri.

Beberapa tikungan berselang Hamilton menunjukkan aksi individu menawan saat menyusul Glock dari sisi luar, sayangnya meski meraih sukses tersebut dia masih tertahan di posisi 10.

Memasuki lap 31, Button tercatat unggul 4,3 detik atas Vettel yang masih setia membuntuti. Sementara satu putaran berselang Massa terpuruk ke urutan 13 menyusul masuknya dia ke pit stop.

Masuknya beberapa pembalap di posisi depan ke pit stop sempat membuat Hamilton duduk di posisi lima. Namun saat harus masuk pit di lap 43 posisinya kembali merosot di urutan 10, dia keluar pit tepat di depan Massa yang menempati tangga ke-11.

Satu lap setelahnya, mobil Ferrari milik Kimi melintir di sebuah jalan lurus. Insiden tersebut harus dibayar mahal oleh The Iceman yang merosot ke posisi belakang. Nasib buruk Ferrari tak berhenti sampai di situ, tak lama berselang gantian mobil Massa yang bermasalah. F60 sepertinya mengalami masalah pada mesin yang membuat Massa berjalan pelan. Meski akhirnya sampai ke garasi Ferrari, runner up musim lalu itu gagal melanjutkan balapan saat race tinggal tersisa 10 putaran.

Enam lap sebelum balapan usai terjadi persaingan sengit antara Barrichello dengan Roseberg untuk memperebutkan posisi empat, kompetisi yang akhirnya dimenangi oleh driver Brawn GP. Sementara agak jauh di belakang, Hamilton kembali memperbaiki posisinya dengan naik ke urutan enam.

Tiga lap sebelum balapan usai sebuah drama terjadi menyusul benturan antara Vettel dan Kubica saat memperebutkan posisi dua. Meski sempat mampu melanjutkan balapan hingga beberapa meter, mobil BMW milik Kubica akhirnya hancur setelah membentur tembok pembatas. Sementara mobil Vettel meski mengalami patah suspensi depan tetap melaju, meski kemudian dia tetap tak mampu menyentuh garis finis.

Buntut dari kejadian ini adalah naiknya Barrichello dua anak tangga ke posisi dua. Dengan keluarnya safety car menyusul kejadian tersebut, posisi Button dan Barrichello di urutan dua terdepan tak terkejar dan akhirnya menyentuh garis finis. Sementara posisi tiga ditempati Trulli yang iikuti Hamilton di posisi empat.

Hasil GP Australia

1. Button Brawn GP (B) 1h34:15.784
2. Barrichello Brawn GP (B) + 0.807
3. Trulli Toyota (B) + 1.604
4. Hamilton McLaren-Mercedes (B) + 2.914
5. Glock Toyota (B) + 4.435
6. Alonso Renault (B) + 4.879
7. Rosberg Williams-Toyota (B) + 5.722
8. Buemi Toro Rosso-Ferrari (B) + 6.004
9. Bourdais Toro Rosso-Ferrari (B) + 6.298
10. Sutil Force India-Ferrari (B) + 6.335
11. Heidfeld BMW Sauber (B) + 7.085
12. Fisichella Force India-Ferrari (B) + 7.374
13. Webber Red Bull-Renault (B) + 1 lap
14. Vettel Red Bull-Renault (B) + 2 laps
15. Kubica BMW Sauber (B) + 3 laps
16. Raikkonen Ferrari (B) + 3 laps


Share and Bookmark:

Jan 24, 2009

Mclaren Yakin Hamilton akan samai Schumi


Ekspektasi McLaren kepada Lewis Hamilton cukup tinggi. Pembalap Inggris itu diyakini dapat menyamai atau melewati rekor Michael Schumacher sebagai juara dunia tujuh kali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Team Principal baru McLaren Martin Whitmarsh. Dia meyakini bahwa Hamilton sangat berpotensi besar meraih apa yang telah ditorehkan Schumi, bahkan melewati apa yang telah diraih mantan pembalap Ferrari itu.

"Jelas dia punya potensi melakukan itu. Dia tak mau membicarakan itu karena dia terlalu sopan dan apa yang telah dilakukan Michael luar biasa. Namun sebagai seorang juara Anda tak hanya ingin menyamainya tapi mengalahkan," ujar Whitmarsh.

"Kuncinya mengenai Lewis adalah dia masih sangat mudah dan dia belum mencapai peak atas kemampuannya sebagai pembalap. Itu yang harus dikhawatirkan oleh lawannya," lanjut pengganti posisi Ron Dennis ini seperti dilansir Reuters.

Hamilton sukses menjadi juara dunia termuda F1 di musim lalu. Pembalap berusia 24 tahun ini mengungkapkan bahwa dia mungkin dia akan lebih merasa santai di musim 2009 ini dibanding saat memulai debutnya di F1.

Namun, Whitmarsh menegaskan bahwa Hamilton akan lebih gigih lagi untuk mempertahankan gelarnya dan itu menunjukkand ia sebagai juara terhormat. "Kami akan melihat apa terjadi setelah itu," ujarnya.

"Akan tetapi, saya pikir dia dapat melakukan apa yang dia inginkanya karena tekanan yang besar di tahun lalu sudah lepas. Kami seharusnya dapat lebih tenang melakukan perjalanan ini," tukas Whitmarsh


Share and Bookmark: